Pemetaan Potensi Kampung Budaya Berlanjut, Kali Ini Sasar Baruga Kaluarrang

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Setelah sukses memetakan potensi di Kampung Budaya Laikang, Dinas Kebudayaan Kota Makassar melanjutkan kegiatan serupa di lokasi yang tak kalah menarik, yaitu Kampung Budaya Baruga Kaluarrang, lebih dikenal sebagai Lorong Wisata Budaya Kyoto, pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Dr. H. Moh. Fadli, SE, MM.

Dalam sambutannya, Dr. H. Moh. Fadli, yang mewakili Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, menyatakan bahwa kampung budaya merupakan cerminan identitas dan kekayaan warisan leluhur.

“Melalui kegiatan ini, kami berkomitmen untuk menjaga, melestarikan, dan mengembangkan potensi budaya lokal agar tetap hidup dan menjadi kebanggaan bersama. Pemetaan yang dilakukan di Lorong Wisata Budaya Kyoto ini adalah langkah awal penting untuk memastikan bahwa kekayaan budaya kita dapat diwariskan kepada generasi mendatang,” ujarnya.

Kepala Bidang Kekayaan Budaya sekaligus Plt Kepala Bidang Penerapan Seni dan Budaya Disbud Makassar, Ludfi, SH, M.Si, menambahkan bahwa pemetaan potensi kampung budaya ini melibatkan berbagai elemen masyarakat dengan harapan dapat memberikan gambaran yang akurat dan komprehensif.

“Ini bukan sekadar dokumentasi, tetapi dasar untuk merancang program pengembangan yang berkelanjutan. Kami yakin, dengan kerja sama yang kuat, kita dapat mengangkat kampung budaya kita ke tingkat yang lebih tinggi, menarik perhatian baik di tingkat lokal maupun nasional dan internasional,” jelasnya.

Pemetaan potensi yang dilakukan di Kampung Budaya Baruga Kaluarrang bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai aspek kebudayaan, seperti kesenian tradisional, adat istiadat, arsitektur, hingga potensi pariwisata budaya. Data yang diperoleh dari pemetaan ini akan menjadi dasar dalam menyusun program-program pengembangan kampung budaya yang lebih terarah dan berkelanjutan.

Kampung Budaya Baruga Kaluarrang atau Lorong Wisata Budaya Kyoto menarik perhatian karena perpaduan unik antara budaya lokal dan sentuhan modern. Nama “Kyoto” diambil dari kota kuno di Jepang yang terkenal dengan keindahan arsitektur dan budayanya. Di kampung ini, pengunjung dapat menemukan rumah-rumah tradisional Makassar yang dihiasi dengan ornamen khas Jepang.

“Kami ingin menunjukkan bahwa budaya lokal dapat berkolaborasi dengan unsur modern. Harapannya, Baruga Kaluarrang dapat menjadi contoh bagi kampung-kampung budaya lainnya dalam mengembangkan potensi wisata,” tambah Dr. Fadli.

Dengan adanya kegiatan pemetaan potensi ini, diharapkan kampung-kampung budaya di Makassar dapat semakin dikenal dan dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, pemetaan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui pengembangan ekonomi berbasis budaya.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam melestarikan dan mengembangkan kampung budaya. Mari kita bersama-sama membangun Makassar sebagai kota yang kaya akan budaya,” ajak Dr. Fadli.

Comment