MEDIAWARTA.COM, SEMARANG – Presiden Direktur (Presdir) PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto beserta eksekutif Grup Astra, berkunjung ke kantor Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kegiatan merupakan silaturahim sekaligus mengenalkan aktivitas Grup Astra di Jawa Tengah.
Dalam kesempatan, Prijono juga meninjau pembangunan jalan tol Semarang-Solo dan peresmian Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) yang merupakan kontribusi sosial Astra.
Astra International melalui anak usahanya di bidang infrastruktur dan logistik, PT Astratel Nusantara (Astratel), memiliki 25 persen saham di PT Trans Marga Jateng (TMJ) sebagai pemilik ruas tol Semarang-Solo sepanjang 73 kilometer yang dibagi menjadi lima seksi. Seksi satu dan dua (sepanjang 23 kilometer) sudah beroperasi, dari Semarang, Ungaran, dan Bawen. Sementara, seksi tiga dari Bawen ke Salatiga sepanjang 17,6 kilometer, saat ini dalam tahapan konstruksi dan diproyeksi dapat digunakan pada Lebaran 2016, sekaligus beroperasi secara penuh akhir tahun ini. Total investasi untuk pembangunan tol mencapai Rp 7,3 triliun.
Selain TMJ, untuk mendukung proyek Jalan Tol Trans Jawa, Grup Astra juga memiliki saham pada tiga perusahaan pengelola jalan tol lainnya, PT Marga Mandalasakti dengan kepemilikan saham 79,31 persen, memiliki ruas tol Tangerang-Merak sepanjang 72,45 kilometer dan telah beroperasi 100 persen.
Selanjutnya, PT Marga Harjaya Infrastruktur dengan kepemilikan 95 persen, memiliki ruas tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 kilometer. Seksi satu telah beroperasi dan seksi dua hingga empat, tengah dalam proses pembebasan lahan dan paralel seksi dua dan tiga dalam proses konstruksi.
Terakhir, PT Marga Trans Nusantara dengan kepemilikan 40 persen, memiliki ruas tol Serpong-Kunciran sepanjang 11,25 kilometer. Ruas ini tengah dalam proses pembebasan lahan. Secara keseluruhan, total jalan tol yang dimiliki Grup Astra melalui empat perusahaan mencapai 197,2 kilometer.
Sesuai Usulan Gubernur
Pada kesempatan yang sama, Prijono meresmikan LPB yang didirikan YDBA, salah satu dari sembilan yayasan Astra yang bergerak di bidang pemberdayaan usaha kecil menengah. LPB ke-14, berlokasi di UMKM Center, Jawa Tengah sebagai realisasi usulan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Dengan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang berlimpah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mempercayakan YDBA untuk mengembangkan potensi ekonomi tersebut agar dapat membantu mewujudkan masyarakat yang mandiri.
Peresmian LPB Semarang ditandai pengguntingan pita yang dilakukan Prijono, yang juga Ketua Pembina YDBA, Ketua Pengurus YDBA FX Sri Martono, Direktur Astra sekaligus Pembina YDBA Bambang Widjanarko Santoso, Chief of Corporate Communications, Social Responsibility and Security Astra Pongki Pamungkas, serta Ketua Koordinator Grup Astra Wilayah Semarang Sony Widjaja.
Dalam acara peresmian, Prijono dan rombongan mengunjungi ruang pelatihan, yang tengah diisi pelatihan basic mentality dan pelatihan ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin (5R).
Sebagai langkah awal, YDBA memfokuskan pembinaan pada usaha kecil dan menengah (UKM) bidang kerajinan enceng gondok, serta UKM bidang logam dan permesinan. Pertimbangannya, karena YDBA telah memiliki pengalaman dalam membina UKM enceng gondok di Seilating, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan serta UKM bidang industri logam di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Sukabumi, Tegal, dan Sidoarjo.
Ketua Pengurus YDBA FX Sri Martono, menyampaikan tujuan didirikannya LPB Semarang adalah menggali lebih dalam potensi ekonomi yang dapat dijadikan sektor unggulan masyarakat sebagai langkah mewujudkan Desa Berdikari.
Ia juga berharap, YDBA dapat memberikan program pembinaan yang sesuai kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat, serta visi Pemprov Jawa Tengah.
Dalam kiprahnya menjelang usia 36 tahun, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 9.182 UKM. Untuk pemuda putus sekolah, YDBA melatih 588 pemuda putus sekolah menjadi mekanik, serta menciptakan 61.385 lapangan pekerjaan melalui UKM yang difasilitasinya.
Grup Astra yang beroperasi di Semarang terdiri dari 25 perusahaan, dan mempekerjakan 2.800 karyawan. Seluruhnya berkarya di perusahaan-perusahaan seperti Astra International-Daihatsu Sales Operation, Astra International-Honda Sales Operation, Astra International-UD Trucks, Astra International-Isuzu Sales Operation, Astra International-BMW Sales Operation, Astra International-Peugeot Sales Operation, Astra International-Astra World, Sigap, Astra Otoparts, GS Astra, Astra Credit Companies, Toyota Astra Finance, Asuransi Astra, Federal International Finance, Permata Bank, United Tractors, Traktor Nusantara, Trac, Mobil88, Selog, Harmoni, Selog Express, Ibid, Jardine Shipping Services, dan Astra Graphia.
Pada prinsipnya, di manapun Astra berada harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya, sesuai butir pertama filosofi Catur Dharma, “Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”. Sepanjang perjalanannya sejak 1957, Astra senantiasa mendedikasikan karyanya untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Comment