MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Bekal hobi memasak belum cukup untuk merintis sebuah restoran atau rumah makan, tanpa disertai gagasan yang visioner dari pelaku usaha. Pasalnya, banyak hal yang perlu disiapkan untuk membangun entitas dagang, khususnya merek usaha kuliner. Salah satu gagasan visioner yang dimaksud adalah bagaimana dapat mematenkan merek yang dianggap unik.
Akan tetapi, yang lebih penting adalah mempertahankan cita rasa makanan yang bakal disajikan bagi konsumen. Cita rasa merupakan prioritas saat mendirikan Ulu Juku di 2005 silam. “Bagi kami, menyuguhkan masakan harus dilandasi cita rasa, karena inilah yang kelak menjadi identitas usaha sehingga tetap disukai konsumen,” terang salah seorang pemilik Ulu Juku, Rachmi Nurma saat ditemui beberapa waktu lalu di Jalan Abdurrahman Bassalamah, Racing Centre, Makassar.
Rachmi menjelaskan, bersama lima sahabatnya yang masih berstatus mahasiswa kala merintis usaha rumah makan, banyak kendala yang dihadapi, termasuk masalah klasik terkait modal. “Saat itu, sebagai mahasiswa kami memang terkendala modal. Belum ada bantuan dari perbankan, semuanya kami kumpulkan swadaya dari kantong pribadi masing-masing,” ungkapnya.
Namun, modal kecil bukan jadi pengalang mereka berbisnis. Kami memulainya dari dasar, step by step dari menyewa rumah sebagai tempat usaha hingga akhirnya dapat membangun gedung permanen milik sendiri seperti saat ini, ulas wanita yang telah mempekerjakan 150 karyawan dan membuka cabang di Kendari.
Sayang, Rachmi enggan menyebut investasi awal saat membangun Ulu Juku bersama sahabatnya, akan tetapi ia mengungkapkan ada hal penting yang tetap membuat Ulu Juku bertahan. “Kekompakan, ini yang membuat kami bisa survive hingga sekarang. Lumrah jika dalam perjalanan bisnis, ada clash antara teman, tetapi itu kami anggap masukan. Jadi, kritikan harus bisa diterima dengan kepala dingin,” runut alumni Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) ini.
Setelah mengungkap sedikit rahasia manajemen CV Angkasa Nikmat, Rachmi juga memaparkan bagaimana kiat pihaknya dapat mempertahankan cita rasa makanannya. “Kami mengandalkan bumbu rahasia racikan temurun keluarga, salah satunya adalah menu berbahan ikan Ulu Juku. Menu ini sangat disukai Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. Karena favoritnya, beliausering mereferensikan masakan khas kami itu kepada tamu dari luar daerah,” tutur Rachmi.
Restoran yang pernah mendapat penghargaan Makassar Most Favourite Cullinary 2010 dari Makassar Research ini, menyajikan aneka makanan khas Sulsel seperti Pallumara Kakap Merah yang dibanderol Rp 47.500 per porsi, Juku Marica Leleng Rp 37.500, Gulai Ulu Juku Kakap Merah Rp 49.500, Pallumara Bandeng Tanpa Tulang Rp 39.500, dan masih banyak makanan serta minuman lainnya.
Comment