MEDIAWARTA.COM, SOPPENG – Sebanyak 1122 peserta mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 14 Juli 2021 di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Bijak Bermedia Sosial”.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari pewarta LKBN Antara, Fauzi; pendiri Jelajah Sultra, Sumarlin; pegiat kesetaraan pendidikan, Moh. Nur; dan penulis sekaligus pekerja lepas, Wiwiek Dwi Endah. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Nurul Nur Azizah selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Fauzi yang membawakan tema “Informasi, Identitas, dan Jejak Digital di Media Sosial”. Menurut Fauzi, jejak digital merangkum semua rekam jejak baik dokumen maupun akun digital, daring maupun luring. “Jejak digital luring tidak terkoneksi internet, sehingga bisa dihilangkan dengan mudah. Sebaliknya, yang terkoneksi internet agak susah, bahkan berisiko disalahgunakan pihak tidak bertanggung jawab,” katanya.
Berikutnya, Sumarlin menyampaikan materi berjudul “Bijak Sebelum Mengunggah di Media Sosial”. Sumarlin mengamati, orang sering kebablasan berpendapat di media sosial, sehingga terjerat kasus pidana. “Untuk menghindarinya, kita harus melatih etika dalam berpendapat dengan membiasakan diri memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berinteraksi, siapapun lawan bicara kita,” ujar Sumarlin.
Sebagai pemateri ketiga, Moh. Nur membawakan tema tentang “Penggunaan Bahasa yang Baik dan Benar di Era Digital”. Dalam presentasinya, Nur membahas tentang kaidah bahasa yang baik dan adanya pergeseran bahasa Indonesia di media sosial. “Keterampilan bahasa era digital membutuhkan ketepatan pemilihan diksi, struktur, kata seru, alih kode, emoji, dan intonasi. Selain itu, kita juga harus sabar, berprasangka baik, rendah hati, dan menjaga jemari sekaligus menghibur,” pesan Nur.
Adapun Wiwiek Dwi Endah, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “(Digital Safety) Yuk Pahami Fitur Keamanan di Berbagai Aplikasi Media Sosial”. Media sosial telah menjadi bagian hidup sehari-hari, tak terkecuali remaja dan anak-anak. Namun, ada dampak negatif yang mengintai seperti perundungan siber, sehingga orang tua harus turut serta mengawasi dan mengontrol penggunaan media sosial anak-anaknya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu peserta, Adinda, bertanya tentang cara menanggapi orang yang berkomentar negatif dan memberi pernyataan yang belum tentu benar di media sosial. Menanggapi pertanyaan tersebut, Sumarlin mengatakan bahwa lebih baik kita berteman dengan orang yang dikenal saja demi meminimalisir resiko tersebut. Dalam webinar kali ini, panitia mengapresiasi antusiasme peserta dengan memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Panitia memberikan Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Comment