MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Memasuki semester dua tahun ini, trafik pengiriman logistik dari wilayah Sulsel menuju luar atau sebaliknya masih stagnan, jikapun terjadi peningkatan namun tidak signifikan. Hal ini dipengaruhi aktivitas ekonomi yang belum maksimal.
Hal tersebut diungkapkan Branch Manager PT Dharma Lautan Utama (DLU), Budiono di ruang kerjanya, Jalan Sulawesi, Pasar Butung, Makassar, Selasa (14/6/2016) kemarin.
Dijelaskan, saat ini kondisi pengiriman logistik masih stagnan, termasuk penumpang dan sangat terasa saat awal puasa dengan rata-rata angkutan penumpang berada di angka 100 orang dari tiga kapal yang dioperasikan.
Tiga kapal tersebut, Kapal Motor (KM) Kirana 9 kapasitas 641 orang dan kendaraan 92 unit campuran, KM Dharma Fery 3 kapasitas 504 orang dan 20 unit campuran. Kemudian, KM Kartika 3 kapasitas 405 orang dan 40 unit kendaraan campuran.
“Pengiriman logistik masih stagnan, jauh beda dengan periode yang sama di tahun lalu. Ada penurunan sekitar 25 persen khususnya logistik pangan. Kalaupun ada yang naik, hanya pada pengiriman garmen dari Surabaya ke Makassar,” bebernya.
Budiono menambahkan, jika sebelumnya pergerakan kapal bisa tiga kali seminggu, saat ini hanya dua kali seminggu pada jalur tertentu saja, seperti Maumere dan Surabaya, sementara pada daerah lain sepi. Rute-rute yang dilalui kapal DLU, yaitu Surabaya, Baubau, Batu Licin, dan Balikpapan.
Kendati demikian, ia mengaku optimistis pada minggu ketiga puasa atau H-10 Lebaran, pergerakan penumpang akan naik signifikan. Apalagi, sejumlah anak sekolah sudah mulai libur, sehingga mereka telah merencanakan mudik lebih awal.
“Kami berharap, pada musim sebelum Lebaran tahun lalu daya angkut penumpang bisa 500 orang, maka tahun ini diharapkan bisa sama,” tuturnya.
Demikian pula, pada pengiriman logistik diharapkan jalur Makassar-Baubau bisa semakin meningkat.
Sementara itu, dari sisi pemesanan tiket sejauh ini masih banyak tiket yang lowong, dari total 1.400 seat yang disiapkan belum setengahnya ter-booking.
“Posisi saat ini pendapatan masih turun 30 persen hingga 40 persen, ditargetkan momen Lebaran dan libur sekolah bisa menutupi penurunan target tersebut. Makanya, fasilitas ditingkatkan,” ungkapnya.
Fasilitas itu, sebut Budiono, di antaranya menyediakan ruang ber-AC, laundry gratis, pijat gratis, hingga potong rambut gratis bagi penumpang.
“Saat ini, DLU menawarkan harga tiket terendah jalur ke Baubau Rp 175 ribu dan termahal untuk penumpang ke Surabaya Rp 310 ribu,” tutupnya.
Singgih Wahyu Nugraha/Foto: Istimewa
Comment