DPR RI dan Badan Gizi Nasional Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis di Makassar

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi program Makan Bergizi Gratis di Kota Makassar, Jumat (14/12/2025).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah dan ibu hamil, guna menekan angka stunting di Indonesia.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.30 hingga 12.00 WIB ini dihadiri lebih dari 300 peserta. Hadir dalam acara tersebut Anggota DPR RI Komisi IX, Ashabul Kahfi, serta Direktur Kerja Sama dan Kemitraan BGN, Muhammad Risal S.

Dalam sambutannya, Ashabul Kahfi menyoroti permasalahan utama yang kerap dihadapi anak-anak saat hendak berangkat ke sekolah, yaitu tidak sempat sarapan.

“Saya ingin bertanya kepada ibu-ibu, ketika anak mau berangkat sekolah, apakah mereka sudah sempat makan? Dari hasil pernyataan Presiden, diketahui bahwa sekitar 41 persen siswa di Indonesia berangkat ke sekolah tanpa sarapan,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa kekurangan gizi tidak hanya berdampak pada anak-anak, tetapi juga pada ibu hamil. Stunting, menurutnya, bukan sekadar permasalahan pertumbuhan fisik anak setelah lahir, tetapi juga sejak masa kehamilan.

Oleh karena itu, program Makan Bergizi Gratis ini tidak hanya menyasar anak sekolah, tetapi juga ibu hamil.

Program ini merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Ashabul Kahfi mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam merealisasikan program ini, yang sudah berjalan dalam dua bulan pertama setelah pelantikan.

“Kita patut mengapresiasi Pak Presiden Prabowo. Baru satu bulan dilantik, program ini sudah dijalankan. Kini, dalam dua bulan, program ini telah menjangkau dua juta anak, dan targetnya adalah 82 juta penerima manfaat,” katanya.

Untuk mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, pemerintah bersama BGN berkomitmen menjalankan program ini secara optimal.

“Berapa pun anggarannya, jika itu demi pemenuhan gizi dan masa depan generasi kita, maka harus kita prioritaskan. Tidak ada negara maju tanpa generasi yang sehat dan memiliki kecukupan gizi,” tegasnya.

Ia juga menyoroti dampak kekurangan gizi terhadap prestasi akademik anak.

“Bagaimana anak bisa berkonsentrasi jika mereka datang ke sekolah dalam keadaan lapar? Data menunjukkan bahwa tingkat IQ anak Indonesia masih di bawah rata-rata akibat kekurangan gizi. Ini bukan sekadar persoalan sehari-hari, tapi investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa,” tambahnya.

Meskipun program ini mendapat kritik dari beberapa pihak, pemerintah tetap berkomitmen menjalankannya dan mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menyukseskan program ini.

Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis, diharapkan dapat lahir generasi yang lebih cerdas, sehat, dan produktif.

Program ini juga menjadi bagian dari visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan generasi unggul untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju di masa depan.

Comment