Penggunaan SPKLU di Sulselrabar Catatkan Kenaikan Tiga Kali Lipat Selama Periode Mudik Idul Fitri 1445 H

MEDIAWARTA, MAKASSAR – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) mencatatkan kenaikan penjualan kWh di SPKLU sebesar tiga kali lipat dalam periode mudik Idul Fitri 1445 Hijriah.

General Manager PLN UID Sulselrabar, Moch. Andy Adchaminoerdin mencatat, selama periode mudik transaksi penggunaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) oleh masyarakat meningkat signifikan. Ia merinci, sebesar 1.988,78 kilo Watthour (kWh) SPKLU terjual pada periode mudik tahun ini meningkat sampai dengan 300 persen dibandingkan dengan periode mudik tahun lalu.

“PLN terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Terima kasih kepada pengguna kendaraan listrik yang telah mempercayakan layanan isi daya kendaraan listrik di SPKLU PLN, kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik untuk kemudahan pengguna mobil listrik dalam melakukan isi daya,” ujar Andy, Selasa (16/4/2024).

Ia menyatakan PLN UID Sulselrabar juga menambah fasilitas isi daya yang saat ini terdapat 21 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang beroperasi di 12 lokasi tersebar provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat

Saat melakukan isi daya mobil listrik di SPKLU PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Parepare, Rudianto mengaku puas dengan pelayanan dan fasilitas SPKLU PLN. “Penggunaan mobil listrik lebih hemat dan saya tidak mengantre saat melakukan isi daya di SPKLU PLN,” ungkapnya.

Senada, saat ditemui di SPKLU PLN UP3 Makassar Selatan, Afrizal menyatakan SPKLU yang ada di PLN sangat membantu pengguna kendaraan mobil listrik saat hendak bepergian di dalam kota maupun di luar kota. “Dari segi biaya operasional menggunakan mobil listrik jauh lebih irit, apabila mobil konvensional saya menghabiskan Rp 500 ribu per bulannya. Ketika saya menggunakan mobil listrik dan mengisi daya di SPKLU PLN, saya hanya mengeluatkan biaya Rp 200 ribu per bulannya,” tutur Afrizal.

Comment