MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Makassar International Writers Festival 2016, kembali akan digelar di Makassar, 18-21 Mei 2016. MIWF edisi keenam ini akan berlangsung selama empat hari di tujuh lokasi, menghadirkan 61 pembicara dan penulis pada 33 kegiatan.
Festival literasi internasional pertama dan satu-satunya di Indonesia timur ini, diselenggarakan Rumata’ Artspace sebagai program tahunan.
Pertama digelar 2011, festival ini menjadi salah satu acara sastra yang hidup dari semangat volunteer, melahirkan kerja kreatif dan kerja sama orang-orang muda. MIWF melibatkan lebih 5.000 orang setiap tahunnya.
“MIWF akan menyajikan para penulis dan pembicara penting untuk membagi pengalaman dan gagasan mereka dalam berbagai topik pilihan,” terang penggagas MIWF, Lily dalam jumpa pers yang berlangsung di Rumata’ Artspace, Jalan Bontonompo, Makassar, Selasa (17/5/2016).
Dua penulis pemenang kompetisi spoken-word, Alia Gabres (Australia) dan Deborah Emmanuel (Singapura); jurnalis kelahiran Perancis yang juga penulis dan aktivis komunitas seni yang tinggal di Yogyakarta, Elizabeth Inandiak; penulis Indonesia yang paling dibicarakan saat ini, Eka Kurniawan; penyair muda Jerman, Marius Hulpe; produser dan penulis skenario penting di Indonesia, Mira Lesmana; penulis karya best-seller Dewi “Dee” Lestari, Ika Natassa, dan Erwin Arnada; penyair Indonesia kesayangan, Joko Pinurbo; penulis skenario pemenang penghargaan bergengsi, Gina S Noer; penulis dan fotografer perjalanan terkemuka Indonesia, Agustinus Wibowo; dan tentu saja penyair dan penulis dari Kota Makassar, M Aan Mansyur dan Faisal Oddang.
“Juga akan hadir pencetus Perpustakaan Bergerak, Nirwan Ahmad Arsuka, Muhammad Ridwan Alimuddin, dan Maman Suherman. Mereka akan membagi pengalaman membangun dan mengelola proyek pustaka mandiri,” urai Lily.
Perahu Pustaka Pattingalloang yang diresmikan pada MIWF 2015, akan kembali berlabuh di MIWF 2016. Tak hanya itu, juga rekan-rekan dari Noken Pustaka dari Papua akan meramaikan MIWF tahun ini.
Tahun ini, MIWF mengangkat tema BACA! Terinspirasi dari tumbuhnya komunitas baca dan pustaka di Indonesia yang semakin banyak. Mulai dari Kuda Pustaka yang berkeliling di kampung terpencil di Jateng hingga Perahu Pustaka yang ada di Sulbar.
Melalui serangkaian panel diskusi, workshop, pertunjukan, dan pembacaan karya serta forum terbuka, festival ini akan menjelajahi bagaimana Indonesia dan kesadaran literasi di Indonesia yang sedang bertumbuh, serta minat baca yang semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
Nisa Nasifah/Foto: Nisa Nasifah
Comment