MEDIAWARTA.COM, BALI – Setelah melalui proses panjang hingga voting putaran kedua, Setya Novanto menang telak dan ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Golkar, meneruskan masa bakti Aburizal Bakrie. Rivalnya Ade Komarudin memutuskan tak melanjutkan perjalanan.
Sekretaris Munaslub Golkar, Siti Aisyah, membacakan putusan itu. “Munaslub memutuskan, menetapkan, Setya Novanto menjadi ketua umum Golkar masa bakti 2016-2019 di Bali Nusa Dua Convention Center di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5/2016). Dilanjutkan dengan Ketua SC Munaslub Nurdin Halid yang mengetok palu setelah mendapatkan persetujuan Munaslub.
Hasil akhir voting pemilihan Calon Ketua Umum Partai Golkar, Ade Komarudin meraih 173 suara, Setya Novanto 277 suara, rlangga Hartarto 14 suara, Mahyudin 2 suara, Priyo Budi Santoso 1 suara, Aziz Syamsuddin 48 suara, Indra Bambang Utoyo 1 suara dan Syahrul Yasin Limpo 27 suara.
Setya Novanto merupakan politikus asal Jawa Barat. Ia menjabat Ketua DPR RI periode 2014 – 2019, dan telah menjadi anggota DPR RI sejak 1999 hingga masa jabatan 2019 (tanpa putus) sebagai perwakilan Golkar dari dapil Nusa Tenggara Timur Dua, yang meliputi wilayah Pulau Timor, Rote, Sabu, dan Sumba. Namun pada 16 Desember 2015, Ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI, terkait kasus pencatutan nama Presiden RI Joko Widodo dalam rekaman kontrak PT. Freeport Indonesia.
Setya memulai kiprahnya di bidang politik sebagai kader Kosgoro ditahun 1974. Ia menjalin kedekatan erat dengan Hayono Isman yang telah dikenalnya ketika sama-sama menjadi siswa SMA IX Jakarta.
Comment