MEDIAWARTA, JAKARTA — PT Vale Indonesia Tbk (selanjutnya “PT Vale” atau “Perseroan”; Kode Saham: INCO), perusahaan tambang nikel terintegrasi dan berkelanjutan asal Indonesia, mengumumkan pencapaian penting dengan masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 Tahun 2025. Daftar prestisius ini diterbitkan oleh Fortune dan berisi peringkat 500 perusahaan terbesar di kawasan Asia Tenggara berdasarkan pendapatan.
Pencapaian ini menjadi momen bersejarah bagi PT Vale, bertepatan dengan peringatan 57 tahun operasional berkelanjutan di Indonesia sejak tahun 1968. Selama lebih dari lima dekade, Perseroan terus bertransformasi dan berinovasi demi menjawab tantangan industri, sekaligus menjaga komitmen kuat terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
Di tengah tantangan global seperti fluktuasi harga nikel dan tekanan ekonomi dunia, PT Vale berhasil menunjukkan ketahanan operasional dan keberlanjutan bisnis. Pada tahun 2024, Perseroan membukukan pendapatan sebesar US$950,4 juta dan laba bersih sebesar US$57,8 juta, menegaskan posisinya sebagai pemain utama di sektor industri, energi, dan sumber daya alam di Asia Tenggara.
“Masuknya PT Vale dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 merupakan tonggak penting yang mencerminkan kekuatan strategi jangka panjang kami, disiplin operasional, serta komitmen tanpa henti terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Bernardus Irmanto, Plt. Presiden Direktur & CEO PT Vale Indonesia Tbk.
“Pengakuan ini menjadi lebih bermakna karena bertepatan dengan lebih dari lima dekade perjalanan kami di Indonesia—sebuah bukti bahwa visi dan nilai-nilai yang kami pegang tetap relevan di tengah dinamika global saat ini.”
Keberhasilan ini juga memperkuat posisi PT Vale sebagai pemimpin dalam praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkontribusi aktif dalam mendukung program hilirisasi nasional, khususnya untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik (EV) global.
Melalui tiga proyek pertumbuhan strategis—Bahodopi, Pomalaa, dan Sorowako—PT Vale terus memperluas kontribusi terhadap pengembangan rantai pasok nikel rendah karbon yang berkelanjutan. Proyek-proyek ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah nasional, tetapi juga fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
“Kami percaya bahwa kinerja keuangan dan keberlanjutan bukanlah dua hal yang bertentangan. Pengakuan ini menjadi bukti bahwa menjalankan bisnis secara bertanggung jawab adalah jalan terbaik menuju keberhasilan jangka panjang,” tutup Irmanto.
Comment