MEDIAWARTA, MAKASSAR – PT Pelindo Jasa Maritim, Subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) kini telah melakukan berbagai loncatan bisnis baik di bidang marine, peralatan, dan jasa pendukung pelabuhan lainnya.
Awal Oktober lalu, Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) telah resmi memiliki tambahan anak Perusahaan yaitu PT Berkah Mesin Industri Angkat (BIMA) setelah ditandai dengan penandatanganan perikatan pembelian saham.
Sesuai dengan rencana pemurnian bisnis anak Perusahaan yang dilakukan oleh Pelindo Holding untuk seluruh entitasnya, akan ada anak perusahaan yang akan digabungkan ke dalam SPJM di tahun 2023 ini.
Pasca merger, SPJM telah menerima penyerahan 6 anak Perusahaan yaitu JAI, PMS, EPI, RUKINDO, EII, JPPI. Klasternya terbagi 3 yaitu jasa marine dengan 2 anak usaha yaitu JAI dan PMS, klaster peralatan dimana EII dan JPPI berada, dan klaster port utilitas yang juga terdiri dari 2 anak usaha, yaitu EPI dan Rukindo.
Direktur Utama PT Pelindo Jasa Maritim, Prasetyadi mengatakan, “Di tahun 2023, klaster tersebut dikembangkan dengan pembagian 5 klaster, yaitu klaster pelayanan kapal, klaster equipment, klaster galangan, klaster solusi pengerukan, dan klaster provider jasa utilitas”.
Saat ini kajian telah dilaksanakan dan proses pemurnian terus berjalan dari berbagai sisi antara lain aspek legal, keuangan, perpajakan, pengembangan usaha, dan aspek lain yang menjadi keharusan dalam pengubahan struktur organisasi lanjutnya.
Pemurnian bisnis ini sendiri bertujuan untuk melakukan strukturisasi di lingkup Pelindo melalui Pemurnian Bisnis Pelindo Grup sebagai bagian dari inisiatif strategis sehingga struktur korporasi menjadi lebih efisien (streamlined) dan paling optimal.
Lebih lanjut Prasetyadi menjelaskan, “Khusus untuk BIMA, yang telah bergabung Oktober ini, nantinya akan memuat beberapa aksi korporasi untuk klaster peralatan (equipment). Dimana setelah SPJM resmi menjadi parent-nya, BIMA akan menerima perpindahan bisnis jasa peralatan dari JPPI, EII, dan PMP dalam rangka integrasi peralatan”.
Sebagaimana diketahui, SPJM dengan PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) pada Senin, 2 Oktober lalu telah menandatangani perjanjian perikatan jual beli saham BIMA, di Pelindo Tower, Jakarta. Hal ini merupakan implementasi dari pemurnian bisnis yang dilakukan oleh Pelindo terhadap anak Perusahaan dan Perusahaan terafiliasi (cucu dan cicit perusahaan Pelindo Group).
“Penyertaan modal melalui pengambilalihan saham BIMA sebanyak 20.245 lembar saham atau 90 persen yang sebelumnya dimiliki oleh BJTI telah diserahkan ke SPJM,” ujar Prasetyadi.
Dengan demikian struktur kepemilikan saham PT BIMA saat ini adalah 90% dimiliki oleh SPJM, dan 10% atau setara dengan 2.250 lembar saham dimiliki oleh Koperasi Pegawai Pelabuhan Indonesia.
Penggabungan BIMA ini nantinya akan menjadi penggerak dan pengelolaan pemeliharaan peralatan yang tersebar di regional 1, regional 2, regional 3, dan regional 4. Untuk itu, Prasetyadi meminta dukungan dari berbagai pihak untuk secara bersama-sama mewujudkan hal tersebut.
BIMA yang berdiri pada tahun 2015, bergerak di bidang pemeliharaan dan peralatan pelabuhan, proyek mekanikal, elektrikal dan pekerjaan sipil.
Comment