Riset Jadi Kunci Utama LPS dalam Menyusun Kebijakan

MEDIAWARTA, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sukses menyelenggarakan Sayembara Riset LPS Call For Research (CFR) 2024, yang telah melahirkan sejumlah pemenang berbakat.

Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini terus meningkat, terbukti dari jumlah karya tulis yang diterima mencapai 294 paper, meningkat signifikan dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai 220 paper.

Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Peluang dan Tantangan Sektor Keuangan dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang Berkelanjutan di Tengah Perlambatan Ekonomi Global.”

Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS, Lana Soelistianingsih, mengungkapkan kebanggaannya atas meningkatnya minat masyarakat terhadap penelitian, terutama yang berkaitan dengan peran LPS dalam penjaminan simpanan dan resolusi perbankan.

“Kami berharap literatur yang dihasilkan dapat menjadi referensi penting dalam penyusunan kebijakan kami, serta meningkatkan pemahaman publik tentang peran LPS,” ujar Lana dalam Seminar LPS Research Fair 2024 di Jakarta, Rabu (16/10/2024).

LPS CFR merupakan ajang tahunan yang memberikan ruang bagi para peneliti, akademisi, dan masyarakat untuk berkontribusi melalui karya tulis ilmiah. LPS secara terbuka menerima masukan dari berbagai kalangan, terutama akademisi, guna memperkuat fungsi dan peran LPS dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

Pada seminar tersebut, turut hadir Prof. Iwan Jaya Azis dari Cornell University, yang menyampaikan materi tentang “Membangun Ekonomi Nasional yang Berkelanjutan melalui Peran UMKM.” Seminar ini tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga menjadi forum untuk berbagi ide dalam menghadapi tantangan sektor keuangan di masa depan.

Selain seminar, acara tersebut juga menjadi momen pengumuman pemenang LPS CFR 2024 dari berbagai kategori, mulai dari subtema umum hingga subtema khusus, serta pemenang favorit dari berbagai wilayah di Indonesia.

Nama-nama pemenang mencerminkan ragam topik yang berkaitan erat dengan stabilitas sektor keuangan, inovasi, dan inklusi keuangan.

Comment