MEDIAWARTA, MAKASSAR – Sebagai bentuk kontribusi BPJS Kesehatan* terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menjelaskan bahwa sejak Tahun 2021, BPJS Kesehatan telah menggelar kompetisi proposal riset yang ditujukan kepada lembaga riset di bawah universitas-universitas di Indonesia.
“Melalui kompetisi bernama Open Call for Research Proposal ini, kami berharap dunia perguruan tinggi dapat menjawab permasalahan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berbasis bukti ilmiah,” ujar Ghufron saat menjadi narasumber dalam Kuliah Umum tentang Sinergi Program JKN dalam Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sabtu (17/6/2023).
Lanjutnya, sebagai bentuk dukungan atas kompetisi tersebut, BPJS Kesehatan membuka akses data sample yang dapat dimanfaatkan civitas academica dan peneliti umum, dengan mekanisme sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Terdapat juga dataset yang telah disiapkan sesuai format tertentu berupa JKN yang ditulis dalam angka,” ungkapnya.
Ghufron berharap, civitas academica di Universitas Hasanuddin dapat memanfaatkan kesempatan akses tersebut untuk berperan aktif dalam perbaikan Program JKN. Terlebih, BPJS Kesehatan dan Universitas Hasanuddin telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk Program Peningkatan kualitas SDM dan Studi JKN, 18 Juni 2021 lalu.
Peningkatan Kualitas SDM melalui pembelajaran pendidikan tinggi di Universitas Hasanuddin sudah dilaksanakan melalui penyelenggaraan beasiswa, terlebih bagi pegawai BPJS Kesehatan yang berprestasi dan lolos dari serangkaian mekanisme rekrutmen sesuai ketentuan.
“Untuk studi JKN, dapat meliputi seminar atau kuliah umum seperti yang sekarang kita lakukan ini. Lalu ada simposium, workshop, studi banding, studi lapangan, analisa dan kajian serta internship program oleh BPJS Kesehatan dan Universitas Hasanuddin,” tukasnya.
Ghufron menginginkan kolaborasi antara BPJS Kesehatan dengan Universitas Hasanuddin mampu mempercepat terwujudnya cakupan kesehatan semesta dan SDM yang unggul, handal dan amanah.
Selain itu, per Juni 2023 sebanyak 256,8 juta jiwa telah terdaftar sebagai peserta JKN, dan terdapat 955.429 kanal pembayaran berbentuk bank dan non bank. Sedangkan per Mei 2023, sebanyak 26.412 fasilitas kesehatan telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Digital services BPJS Kesehatan juga mencakup kolaborasi dengan berbagai kementerian/lembaga pemerintah yang berhubungan erat dengan implementasi Program JKN serta collaboration & partnership melalui Application Services Provider (ASP) & Payment Services,” paparnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Haerani Rasyid dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin, Muhammad Ruslin.
Haerani Rasyid mengucapkan terima kasih atas kesediaan Direktur Utama BPJS Kesehatan dalam memberi kuliah umum di Universitas Hasanuddin. Ia meyakini, implementasi Program JKN selama satu dekade ini tidak hanya bermanfaat pada aspek kesehatan, tapi juga dirasakan manfaatnya dalam aspek-aspek yang sangat erat hubungannya dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“JKN sangat erat dengan Tri Dharma yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Melalui Tri Dharma, mahasiswa dan para akademisi akan berperan dalam Program JKN menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera,” ungkapnya.
Haerani sangat terkesan atas kerja sama terkait akses pengambilan data sample di BPJS Kesehatan oleh civitas academica Universitas Hasanuddin. Kerja sama ini secara nyata telah mampu mendorong terciptanya penelitian-penelitian dan penulisan jurnal di Universitas Hasanudin.
“Kami melihat ini sebagai hubungan timbal balik yang baik antara BPJS Kesehatan dan Universitas Hassanudin, khususnya bagi fakultas yang berhubungan erat dengan perkembangan Program JKN,” tutupnya.
Comment