MEDIAWARTA, MAKASSAR — Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menggelar Fraud Awareness Sharing Session bertema “Fraud Control Strategic: Upaya Preventif, Deteksi, dan Sanksi Hukum sebagai Satu Kesatuan Anti-Fraud dalam Mendukung Proses Bisnis di PT Pertamina Patra Niaga,” di Hotel Hyatt Makassar, Kamis (17/7/2025).

Kegiatan ini melibatkan sejumlah narasumber strategis dari Kejaksaan Tinggi Sulsel, BPKP Sulsel, dan PT Pertamina (Persero), serta dihadiri jajaran manajemen dan perwira Pertamina Patra Niaga dari seluruh wilayah operasional di Sulawesi.

Forum ini bertujuan memperkuat sinergi pengawasan internal sekaligus meningkatkan budaya anti-fraud dalam tata kelola perusahaan.

Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel, Agus Salim, menekankan pentingnya kolaborasi aparat penegak hukum dan dunia usaha untuk membangun sistem pengendalian yang tangguh.

“Fraud adalah isu publik. Diperlukan deteksi dini dan sistem pengawasan internal yang kuat. Kejaksaan siap mendukung hal tersebut,” tegasnya.

Kepala Perwakilan BPKP Sulsel, Rasono, mengapresiasi langkah proaktif Pertamina. Ia menyebut budaya integritas harus diterapkan di semua level sebagai bagian dari manajemen risiko.

“Kami mendukung penguatan pengawasan intern dan strategi pencegahan fraud yang adaptif,” katanya.

Manager Fraud Prevention PT Pertamina (Persero), Ariani Wulandari, menambahkan pentingnya kolaborasi lintas fungsi dan penanaman nilai integritas di setiap lini bisnis.

“Fraud bisa terjadi kapan saja. Sistem deteksi dan budaya integritas harus berjalan beriringan,” ujarnya.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto, berharap forum ini menjadi refleksi bersama untuk memperkuat komitmen pada tata kelola bersih.

“Kegiatan ini bukan sekadar berbagi wawasan, tetapi langkah strategis menjaga akuntabilitas dan transparansi,” katanya.

Acara ini diselenggarakan oleh Fungsi Internal Audit Region III Area Sulawesi bersama Legal Counsel Sulawesi.

Pertamina menegaskan komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari fraud dan berlandaskan tata kelola yang baik.