Gerakan Aksi GoZero Persen Telkom Hidupkan Kembali Harapan Laut Makassar

Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

MEDIAWARTA, MAKASSAR — Mentari pagi menembus awan tipis di pesisir Galesong Utara, Kabupaten Takalar, ketika ratusan relawan berseragam putih biru mulai memungut sampah di bibir pantai. Di balik semangat itu, tersimpan pesan kuat: menjaga laut berarti menjaga masa depan bumi.

Aksi bertajuk GoZero Persen Goes to Makassar 2025 ini digagas oleh Telkom Indonesia, bekerja sama dengan Marine Buddies Makassar dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Sabtu (18/10/2025).

Kegiatan berlangsung di kawasan D’Kamber Beach Villa, yang membentang di antara Pantai Barombong dan Pantai Galesong Utara, wilayah dengan volume sampah laut tertinggi di Makassar-Takalar.

Mengusung tema “Revive the Sea, Renew Our Future”, aksi bersih pantai ini menjadi bagian dari peringatan Hari Aksi Iklim Sedunia.

Lebih dari 200 peserta, mulai dari karyawan Telkom, siswa SMK Telkom Makassar, komunitas lingkungan, hingga warga pesisir, turun langsung ke lokasi dan berhasil mengumpulkan sekitar 1,5 ton sampah plastik dan kayu kiriman dari laut.

Kolaborasi Lintas Komunitas Demi Laut yang Lebih Bersih

EVP Telkom Regional V Amien Soebagyo menyampaikan bahwa semangat GoZero Persen adalah kolaborasi dan aksi nyata.

“Kita tidak bisa mengandalkan satu pihak saja. Semua harus bergerak bersama menjaga bumi, dari pemerintah, pelajar, hingga masyarakat. Itulah semangat GoZero Persen,” ujarnya.

Amien menilai Pantai Galesong Utara sebagai lokasi ideal karena memiliki garis pantai panjang dan menjadi cerminan tantangan nyata pengelolaan sampah pesisir.

“Tempat ini adalah pengingat bahwa laut membutuhkan tangan-tangan manusia yang peduli,” tambahnya.

Telkom Perkuat Komitmen ESG dan Net Zero 2060

Vice President Sustainability Telkom Group Gunawan Wasisto Ciptaning Andri menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Telkom dalam menjalankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

“Telkom bukan hanya soal bisnis digital, tapi juga tanggung jawab sosial. Kami menargetkan penurunan emisi 30 persen pada 2030 dan menuju Net Zero Emission 2060,” katanya.

Menurutnya, aksi bersih pantai seperti ini juga menjadi sarana edukasi publik untuk memahami dampak perubahan iklim dan pentingnya mengurangi sampah plastik sekali pakai.

DLH Makassar Apresiasi, Sinkron dengan Program Urban Farming Pemkot

Dukungan penuh datang dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar.

Kabid Persampahan Dr. Bau Asseng menyebut Telkom telah memberi contoh konkret kolaborasi lintas sektor.

“Luar biasa. Ini bukan hanya bersih pantai, tapi gerakan bersama. Makassar menghasilkan 1.100 ton sampah per hari, 54 persen di antaranya organik. Kalau itu bisa kita kelola, separuh masalah sudah selesai,” jelasnya.

Bau menambahkan, Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham kini mengembangkan lima program pengelolaan sampah berbasis masyarakat: urban farming, bank sampah, biopori, budidaya maggot, dan eco enzyme.

“Laut Bukan Tempat Sampah”

Ketua Marine Buddies Makassar, Junaedi Jabbar, menegaskan pentingnya literasi lingkungan kepada masyarakat pesisir.

“Laut bukan tempat sampah. Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa kebersihan pantai adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.

Ia berharap program GoZero Persen tidak berhenti di Makassar. “Kami ingin ini jadi gerakan nasional. Laut bersih, bumi pun sehat,” tambahnya.

Dari Makassar untuk Indonesia

Program GoZero Persen sendiri telah hadir di sejumlah kota, seperti Medan, Tarakan, dan Bandung, dengan berbagai kegiatan mulai dari penanaman mangrove hingga bersih sungai.

Aksi di Makassar menjadi penanda bahwa semangat menjaga bumi kini menular hingga ke pesisir Sulawesi Selatan.

Gelombang kecil di pantai sore itu seolah ikut bertepuk tangan.

Laut yang bersih kembali memantulkan cahaya, tanda bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah sederhana, dari sehelai plastik yang dipungut di pasir.

Comment