MEDIAWARTA,MAKASSAR – Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) bersama seluruh jajaran Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Republik Indonesia, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Minggu, 19 Januari 2025.
Rapat yang berlangsung dua jam lebih itu dalam rangka pengawalan pendampingan swasembada pangan di Sulsel, sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto dan tentunya Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman.
Untuk itu, Prof Fadjry Djufry menyampaikan kepada seluruh jajaran BSIP dan seluruh Satuan Kerja (Satgas) Swasembada Pangan 24 Kabupaten Kota se-Sulsel agar satu koordinasi, sehingga bisa tercapai tujuan swasembada pangan.
“Jadi kita semua satu komando untuk sama-sama mengurus soal Satgas Swasembada Pangan di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan,” ungkap Prof Fadjry Djufry dalam rapatnya, Minggu, 19 Januari 2025.
Ia menegaskan agar Pemprov Sulsel berada pada posisi pertama soal swasembada pangan dengan menyediakan lahan pertanian terbanyak dari seluruh daerah di Indonesia.
“Kita mau Sulawesi Selatan menjadi nomor satu soal swasembada pangan,” lanjut Prof Fadjry Djufry.
Menurut Prof Fadjry, keberhasilan harus didukung dengan koordinasi dan komunikasi yang baik dari seluruh stakeholder. Apalagi, kita punya target di Sulsel untuk padi gogo 5.496.44 hektare. Demikian juga untuk jagung dan sejumlah komoditi lainnya.
“Jadi saat ini kita semua satu koordinasi termasuk dengan seluruh Bupati dan Wali Kota seluruh Sulsel. Jadi apa yang menentukan kita semua berhasil adalah koordinasi dengan seluruh daerah,” pungkasnya.
Hasil rapat ini juga akan disampaikan kepada seluruh kepala daerah di Sulsel demi pencapaian realisasi tanam padi sesuai target dan melakukan percepatan kegiatan optimalisasi lahan rawa dan non rawa serta cetak sawah tahun 2025.
“Saya selaku penanggung jawab swasembada pangan Provinsi Sulsel koordinasi dengan penanggung jawab kabupaten kota Provinsi Sulsel,” tutupnya. (*)
Comment