MEDIAWARTA, MAKASSAR — Hujan lebat disertai angin kencang selama sepekan terakhir menyebabkan banjir di sejumlah titik di Kota Makassar, khususnya di Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Tamalanrea. Merespons kondisi ini, TNI Angkatan Laut (TNI AL) Lantamal VI Makassar bersama tim gabungan dari berbagai instansi melakukan simulasi evakuasi korban bencana banjir sebagai bagian dari Latihan Penanggulangan Bencana (Latgulben).
Begitu menerima laporan kondisi darurat melalui Penjagaan Lantamal VI, Puskodal Lantamal VI segera berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Basarnas, BPBD, Kodim 1408/BS, Polairud Polda Sulsel, Dinas Kesehatan Kota Makassar, dan Dinas Pemadam Kebakaran. Sebanyak lima tim evakuasi gabungan dan satu tim medis dibentuk untuk menjalankan skenario penanggulangan sesuai prosedur operasional standar (SOP) yang berlaku.
Setiba di lokasi terdampak, tim gabungan mengevakuasi ratusan warga dari titik kumpul ke pos pengungsian menggunakan truk militer.
Sebagian tim lainnya membersihkan akses jalan dari pohon tumbang dan sampah. Tim SAR juga menyisir daerah banjir menggunakan perahu karet, mengevakuasi warga dengan luka ringan hingga berat, ibu hamil, anak-anak, dan lansia, lalu membawa mereka ke tenda medis sementara untuk mendapat pertolongan pertama.
Korban dengan kondisi yang membutuhkan perawatan lanjutan dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan dan RSAL Jala Ammari Lantamal VI menggunakan ambulans.
Selain itu, tim dari Lantamal VI turut memberikan bimbingan mental (bintal) dan trauma healing kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Komandan Lantamal VI Makassar, Brigjen TNI (Mar) Dr. Wahyudi, S.E., M.Tr.Hanla., M.M., M.Han., turut meninjau lokasi pengungsian akhir bersama pejabat Forkopimda Sulsel dan instansi pemerintahan daerah. Dalam kesempatan itu, mereka juga menyerahkan bantuan sembako dan pakaian kepada para korban banjir.
Brigjen Wahyudi menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari latihan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di wilayah pesisir Makassar.
“Simulasi ini bertujuan menguji kesiapan personel dan materiil, serta memperkuat sinergi lintas instansi. Kami ingin saat bencana benar-benar terjadi, semua sudah paham peran dan tanggung jawabnya,” ujarnya, Kamis (19/6/2025).
Simulasi ini mencakup evakuasi korban menggunakan perahu karet, penanganan medis di posko darurat, distribusi logistik, pendirian dapur umum, serta penyiapan tenda pengungsian. Selain itu, latihan juga menguji sistem komunikasi terpadu antar lembaga dalam menghadapi situasi darurat.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain:
Aster Kaskogabwilhan II Brigjen TNI Enjang, S.I.P., M.Han., Asops Kasdam XIV Hasanuddin, Dirpolairud Polda Sulsel, Aster Divisi Infanteri 3 Kostrad, Aspidmil Kajati Sulsel, Kepala Basarnas Sulselbar, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Kepala BPBD Kota Makassar, serta perwakilan dari Baznas, Walubi, Pelindo, Damkar, dan Forkopimda Kota Makassar.
Comment