MEDIAWARTA, MAKASSAR – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 812 juta.
Plt Dirut PDAM Makassar Hamzah Ahmad menegaskan capaian tersebut bukan berasal dari kebijakan taksasi, melainkan hasil kebijakan efisiensi yang dijalankan sejak dirinya bersama Nanang Sutarjo ditunjuk sebagai Plt Direksi pada April 2025.
“Kerugian PDAM itu bisa tertutupi dengan efisiensi, kaitannya dengan SK taksasi jauh sebenarnya,” ujar Hamzah Ahmad, Selasa (19/8/2025).
Sebelumnya, PDAM Makassar mencatatkan kerugian Rp 5,2 miliar pada triwulan I 2025.
Untuk menekan kerugian itu, Hamzah langsung melakukan pembenahan di berbagai sektor, termasuk pemangkasan struktur organisasi.
Dari lima direksi, kini hanya dua Plt Direksi yang memimpin, disusul pengurangan jumlah dewan pengawas dari lima orang menjadi satu.
“Kalau dihitung-hitung rupiahnya biaya operasional kurang lebih Rp 250 juta per bulan kita efisiensi. Itulah yang mengoreksi kerugian tadi, Rp 5,2 miliar ini,” jelas Hamzah.
Ia menambahkan, penghematan juga dilakukan melalui pengurangan pegawai kontrak, komite audit, tunjangan staf, hingga pemangkasan konsultan dari 24 menjadi 3 orang.
Selain itu, biaya operasional pegawai dan pejabat struktural dipangkas 15%, biaya promosi dan perjalanan dinas juga dipotong signifikan. Hasilnya, kerugian yang semula Rp 5,2 miliar berhasil ditekan hingga tersisa Rp 600 juta.
Di sisi lain, PDAM Makassar juga mencatatkan penambahan pelanggan baru sebanyak 5.300 dalam tiga bulan terakhir.
Sekitar 1.700 pelanggan baru diperoleh dari pemerataan tekanan air, sementara 600 pelanggan berasal dari program pemasangan sambungan gratis Wali Kota Makassar. Sisanya sekitar 3.000 pelanggan baru muncul berkat distribusi air yang lebih merata melalui jaringan pipa Pa’baeng-baeng.
“Dengan jaringan pipa Pa’baeng-baeng terkoneksi, ada 3.000 masyarakat yang tadinya tidak dapat air sehingga mereka dapat air. Tentu ini mengoreksi pendapatan PDAM dari bulan-bulan sebelumnya,” pungkas Hamzah Ahmad.
Comment