MEDIAWARTA, MAKASSAR — Menjelang periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melalui Direktorat Kesiapsiagaan menggelar kegiatan persiapan dan evaluasi Siaga Khusus Nataru di Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Makassar, Rabu (19/11/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memastikan kesiapan seluruh jajaran dalam menghadapi potensi risiko keselamatan selama masa liburan yang diprediksi meningkatkan pergerakan masyarakat.
Acara ini diikuti secara luring dan daring oleh Kepala Seksi Siaga dan Operasi dari berbagai Kantor Pencarian dan Pertolongan di seluruh Indonesia.
Kehadiran para pejabat teknis tersebut menjadi bagian penting dalam menyamakan langkah, komando, serta SOP pelaksanaan siaga di masing-masing wilayah.
Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Noer Isrodin Muchlisin, S.Pd., M.M., yang membuka kegiatan secara resmi, menekankan pentingnya sinergi dan kesiapan operasional untuk mendukung mobilitas masyarakat selama libur Nataru. Menurutnya, lonjakan aktivitas perjalanan, liburan, dan mudik memerlukan dukungan pengamanan ekstra dari seluruh personel SAR.
“Libur Nataru digunakan masyarakat untuk liburan dan mudik ke kampung halaman. Basarnas sebagai institusi pemerintah berkewajiban mendukung kelancaran mobilitas tersebut dengan menjamin keselamatan mereka,” ujar Noer Isrodin dalam arahannya.
Basarnas menetapkan Siaga SAR Khusus Nataru berlangsung mulai 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026, dengan pola siaga aktif di seluruh wilayah operasi. Masa siaga akan difokuskan pada peningkatan kecepatan respons, kesiapan peralatan, serta optimalisasi potensi SAR daerah.
Fokus Ancaman dan Arahan Strategis
Dalam pemaparannya, Direktur Kesiapsiagaan memetakan sejumlah potensi ancaman yang perlu diantisipasi selama periode libur panjang, termasuk bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, kecelakaan transportasi darat, laut, dan udara, serta kejadian yang berpotensi muncul di kawasan wisata.
Untuk memperkuat kesiapsiagaan, ia menegaskan beberapa arahan strategis: peningkatan kolaborasi lintas instansi, memperkuat kerja sama dengan seluruh potensi SAR, memastikan kesiapan alutsista dan personel, serta mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kegiatan persiapan ini menjadi momen penting untuk menstandarkan tahap persiapan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan Siaga SAR Khusus, sehingga kita siap mengantisipasi kecelakaan, bencana, atau kondisi membahayakan manusia,” tambahnya.
Dengan kesiapan yang terstruktur dan strategi yang diperkuat, Basarnas berharap pelaksanaan Siaga Khusus Nataru tahun ini dapat berlangsung optimal serta memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat yang melakukan perjalanan dan aktivitas wisata.

Comment