MEDIAWARTA,MAKASSAR – Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel Ninuk Triyanti Zudan didampingi Wakil Ketua Melani Simon Jufri, serta sejumlah pengurus PKK Sulsel, melakukan anjangsana ke Donat Tuli “Cafe Mella” di Jalan Sunu, Kota Makassar, Kamis, 19 Desember 2024. Anjangsana dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-96 tersebut turut dihadiri perwakilan organisasi isteri Forkopimda Sulsel.
Dalam kunjungannya ke Donat Tuli “Cafe Mella”, Ninuk Zudan banyak berdiskusi dengan Ramlah, pemilik Donat Tuli “Cafe Mella”. Selain usaha Donat Tuli, Ramlah yang juga merupakan penyandang tuna rungu juga memiliki usaha jasa penyewaan baju adat, serta Rumah Qur’an Tuli Nur Afiah.
Dalam kesempatan tersebut, Ramlah yang didampingi juru bahasa isyarat, menceritakan awal dirinya merintis usaha Donat Tuli hingga berkembang pesat seperti sekarang ini. Awalnya, ia hanya menitipkan donat buatannya di warung-warung, hingga akhirnya mendapatkan kesempatan dari pemerintah berupa fasilitas rebranding dengan brand Donat Tuli.
Saat ini, Ramlah telah mempekerjakan delapan karyawan yang juga merupakan tuna rungu. Setiap harinya, penjualan Donat Tuli berkisar Rp2 juta hingga Rp3 juta. Karyawannya juga sudah ada yang membuka usaha donat sendiri.
“Kalau usaha donat ini saya mulai sejak tahun 2010, sudah 14 tahun. Tapi berkembangnya setelah saya dapat fasilitas rebranding dari pemerintah,” kata Ramlah, sebagaimana disampaikan juru bahasa isyarat.
Selain Donat Tuli, Ramlah juga memperkenalkan Rumah Qur’an Tuli Nur Afiah, yang dirintisnya sejak dua tahun lalu. Disini, banyak penyandang disabilitas tuna rungu yang belajar Al Qur’an.
Dalam kesempatan tersebut, Ninuk Zudan menyampaikan dukungannya terhadap para penyandang disabilitas tuna rungu. PKK Sulsel sebagai mitra pemerintah siap memfasilitasi anak-anak tuna rungu yang putus sekolah atau tidak sekolah namun masih usia sekolah, untuk kembali bersekolah. Juga memberikan keterampilan khusus bagi para penyandang tuna rungu melalui program PKK, Rumah Dilan.
“Kami siap memfasilitasi teman-teman tuli untuk mendapatkan keterampilan sesuai minatnya masing-masing. Bagi yang masih usia sekolah, kami siap koordinasikan dengan Dinas Pendidikan agar bisa kembali bersekolah,” kata Ninuk Zudan.
Ia juga mengungkapkan jika para penyandang tuna rungu juga memiliki kesempatan untuk bekerja di pemerintahan. Saat ini, sudah ada 30 penyandang disabilitas yang bekerja di Pemprov Sulsel.
“Jika ada perekrutan, kami akan membagikan informasinya agar teman-teman tuli bisa mempersiapkan untuk ikut seleksinya,” kata Ninuk Zudan.
Dalam kesempatan tersebut, Ninuk Zudan dan rombongan juga menyerahkan bingkisan kepada para penyandang tuna rungu. (*)
Comment