MEDIAWARTA.COM – Ketika teh diperbincangkan, maka tidak bisa lepas dari budaya Tiongkok. Lantaran begitu besarnya apresiasi orang-orang Tionghoa terhadap teh, ada anekdot di sana yang mengatakan, lebih baik kekurangan makan selama tiga hari ketimbang kekurangan teh sehari.
Sudah sangat lama teh dikenal di Tiongkok. Bukan semata dihidangkan sebagai minuman, tetapi teh diyakini dapat untuk mengobati berbagai penyakit. Salah satu yang paling mujarab adalah teh hijau atau green tea.
Penulis Barat, Nadine Taylor, yang salah satu bukunya berjudul Green Tea: Rahasia Hidup Sehat secara Natural, mengungkapkan, orang-orang Tionghoa telah memanfaatkan teh hijau sebagai obat sudah selama empat ribu tahun silam.
Di era modern, pakar kesehatan, baik di Asia maupun negeri Barat, masih terus meneliti khasiat teh hijau. Penelitian lebih diarahkan untuk memperoleh solusi penyembuhan kanker. Ternyata dari hasil studi epidemiologi, seperti laporan Journal of National Cancer Institute pada 1994, bila secara teratur minum teh hijau, maka bisa mengurangi risiko kanker sofagus. Penelitian juga dilakukan di Universitas Purdue. Para periset di sini menyimpulkan hal serupa, senyawa dalam teh hijau dapat menghamat pertumbuhan sel kanker.
Sementara dalam penelitian-penelitian lainnya, kesimpulannya menyebutkan meminum teh hijau secara teratur bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh, menyembuhkan gangguan fungsi kekebalan tubuh, dan mengatasi rheumatoid arthritis.
Kekhasiatan teh hijau sudah barang tentu tak lepas dari cara memprosesnya, yakni daun-daun yang dipetik langsung dikukus. Dengan proses ini mencegah epigallocatechin gallate (EGC) teroksidasi. Kandungan inilah yang telah diungkap para periset melalui penelitian mereka, sehingga terungkap rahasia khasiat teh hijau. EGC adalah antioksidan kuat yang selain bisa menghambat pertumbuhan sel kanker, juga membunuh sel-sel kanker tanpa merusak jaringan sehat.
Di samping itu, EGC juga efektif untuk menurunkan kadar kolesterol, menghambat bekuan daerah yang abnormal sebagai penyebab utama serangan jantung dan stroke. Selain mengandung EGC yang sanga berkhasiat itu, teh hijau juga kaya akan polifenol catechin. Dengan adanya unsur ini di dalamnya, dari hasil riset pakar Taiwan dan Jepang, berkhasiat untuk menghentikan pertumbuhan berbagai bakteri yang menyebabkan keracunan makanan dan mencegah kerusakan gigi.
Sementara efek negatif, hasil penelitian tidak mendapati unsur yang membahayakan tubuh bila meminumnya. Memang ada kandungan kafein, tetapi sangat kecil bila dibandingkan yang terdapat di kopi. Kafein ini yang disebut-sebut membuat insomnia atau sulit tidur.
Comment