MEDIAWARTA, MAKASSAR – Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan yang bertajuk “Scientific Discourse: Urgensi Sains Menangani Kegentingan Biodiversitas Indonesia” yang diselenggarakan oleh The Conversation Indonesia bersama AIPI, DIPI, dan ALMI. Kegiatan terlaksana secara hybrid melalui aplikasi zoom di Ruang Rapat Besar AIPI, Perpustakaan Nasional RI Lt.7, Senin (20/5/2024).
Rektor Unhas Prof. JJ, melalui
zoom meeting memaparkan materinya yang berjudul “Combining Environmental DNA and Visual Surveys can Inform Conservation Planning for Coral Reefs”.
Prof. JJ menuturkan bahwa dalam perjalanannya Bersama tim peneliti Internasional, risetnya berfokus pada meningkatkan pemahaman dan pengelolaan sumber daya laut, terutama di Indonesia, yang memiliki keanekaragaman biota laut yang luar biasa. Disadarkan akan kurangnya data dan pemahaman mengenai sumber daya laut tersebut, sehingga menggabungkan teknologi DNA lingkungan dalam upaya meningkatkan pemantauan. dan konservasi terumbu karang.
“Meskipun pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan konservasi laut hingga 35% dari total wilayah lautnya, tantangan logistik dan teknis masih besar. Oleh karena itu, kami memandang teknologi sebagai alat penting dalam mengatasi hambatan tersebut” jelas Prof. JJ.
Lebih lanjut, Rektor Unhas menyampaikan hasil studinya di lebih dari 100 lokasi menunjukkan bahwa meskipun kekayaan biota laut Indonesia sangat besar, namun masih banyak spesies yang belum terdokumentasi. timnya meyakini bahwa teknologi dapat menjadi pondasi yang kuat untuk langkah-langkah konservasi yang lebih efektif.
Penggunaan teknologi, seperti penggunaan data DNA lingkungan, dapat mempercepat pengelolaan sumber daya laut. Namun, hal ini memerlukan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat untuk pengembangan sumber daya manusia dan infrastruktur yang diperlukan.
Berkaitan dengan pemaparannya tersebut, Prof. JJ memberikan Rekomendasi agar Indonesia dapat memanfaatkan potensi lautnya secara optimal sambil menjaga kelestarian lingkungan. Rekomendasi tersebut mencakup pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemitraan riset internasional, pengembangan SDM, dan memperkuat infrastruktur riset dan pendanaan.
Implementasi rekomendasi ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman dan konservasi keanekaragaman hayati Indonesia untuk masa depan yang berkelanjutan.
Comment