Mentan Rusia Undang Secara Khusus Mentan Amran untuk Kunjungan Bilateral ke Rusia pada Oktober 2025

MEDIAWARTA, ST. PETERSBURG — Menteri Pertanian Federasi Rusia, Oksana Nikolaevna Lut, secara resmi mengundang Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. H. Andi Amran Sulaiman, MP, untuk melakukan kunjungan khusus ke Rusia pada Oktober 2025. Undangan ini disampaikan langsung dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di Istana Konstantin, St. Petersburg, yang turut disaksikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Pertemuan kedua kepala negara ini menunjukkan penguatan komitmen dalam memperluas kerja sama strategis, termasuk di sektor pertanian yang menjadi salah satu pilar utama hubungan bilateral kedua negara.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, Menteri Pertanian dari kedua negara membahas sejumlah agenda strategis, di antaranya:

  1. Peningkatan investasi sektor gula melalui kemitraan Indonesia–Rusia;
  2. Ekspansi ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia ke pasar Rusia;
  3. Rencana pembangunan industri pupuk bersama dalam kerangka ketahanan pangan;
  4. Pembukaan akses impor daging Rusia ke Indonesia;
  5. Penguatan kerja sama teknis dan riset pertanian berbasis teknologi.

Presiden Vladimir Putin menyatakan komitmennya untuk memperluas ruang kolaborasi dengan Indonesia. “Kami mengembangkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertanian, eksplorasi luar angkasa, energi, serta militer dan teknis. Ada banyak peluang, dan kami memiliki kapasitas untuk berkembang bersama,” tegas Putin dalam sambutannya.

Senada, Presiden Prabowo Subianto menilai hubungan Indonesia dan Rusia semakin positif dan produktif di berbagai sektor, termasuk ekonomi. “Hubungan kita meningkat terus. Saya melihat banyak kemajuan dan kerja sama yang semakin luas dan produktif,” ujar Presiden Prabowo.

Undangan resmi kepada Mentan Amran menandai keseriusan Rusia dalam mempererat kemitraan strategis di bidang pertanian. Kunjungan yang direncanakan pada Oktober 2025 mendatang diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama konkret, sekaligus membuka akses yang lebih luas bagi pelaku usaha dan inovasi pertanian di kedua negara.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyambut baik inisiatif ini dan siap menjalin kolaborasi yang berdampak langsung terhadap pembangunan pertanian nasional yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

Comment