MEDIAWARTA,MAKASSAR, — Maraknya konten pornografi anak yang beredar pada paltform digital sosial media membuat banyak para orang tua merasa khawatir.
Oleh karena itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kota Makassar mengadakan edukasi kepada orang tua melalui peningkatan kapasitas SDM lembaga penyedia layanan perlindungan dan penanganan bagi AMPK Tingkat daerah kabupaten/kota T.A 2025 yang mengangkat tema “Edukasi Peningkatan Kesadaran Tentang Bahaya Pornografi Pada Anak”.
Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3A, Isnaniah Nurdin menjelaskan DP3A Makassar berupaya memberikan edukasi kepada orang tua tentang cara melindungi anak-anak dari paparan konten pornografi di media sosial dan platform digital.
Orang tua diajarkan bagaimana cara memantau aktivitas anak-anak online, mengenali tanda-tanda anak yang terpapar pornografi dan memberikan edukasi yang tepat kepada anak-anak tentang bahaya pornografi.
“Kita mengambil isu pornografi dan kekerasan seksual terhadap anak karena angkanya lumayan tinggi. Ini menjadi peringatan bukan hanya untuk pemerintah saja tapi orang tua guru dan elemen masyarakat. Bahwa ada realitas sosial yang terjadi hari ini,” ungkap Isnaniah, di Hotel Golden Tulip, Rabu (20/08/2025).
Menurutnya, edukasi ini menjadi sangat penting dan relevan. Apalagi dengan kehadiran beberapa unsur masyarakat, TIM PKK sebagai garda terdepan keluarga, Majelis Taklim, tokoh masyarakat dan agama sebagai panutan, serta perwakilan forum anak yang akan menjadi agen perubahan.
Terlebih Peran orang tua sangat penting dalam melindungi anak-anak dari bahaya pornografi.
Dengan edukasi yang tepat, orang tua dapat membantu anak-anak memahami bahaya pornografi dan bagaimana cara menghindarinya.
Selain itu, orang tua juga dapat memantau aktivitas online anak-anak dan memberikan batasan yang tepat untuk mengakses konten yang tidak pantas.
Dengan kerja sama antara orang tua, pemerintah dan masyarakat, Isnaniah yakin dapat menciptakan lingkungan yang aman dan sehat untuk anak-anak tumbuh dan berkembang.
“Saya berharap pemahaman tentang bahaya pornografi ini akan tersebar luas dan menjadi gerakan bersama. Kita akan membekali diri dengan pengetahuan tentang bagaimana pornografi merusak anak, bagaimana mengenali tanda-tandanya, dan yang terpenting, bagaimana cara menghindarinya,” harapnya.
Kegiatan ini digelar selama dua hari yakni dimulai pada tanggal 20-21 Agustus 2025. Dengan menghadirkan narasumber Tim TRC UPTD PPA, Abu Talib, Direktur PKBI, Andi Iskandar. (*)
Comment