Membanggakan! Alumni Unhas Ciptakan Aplikasi AI Pengenalan Wajah Pertama di Indonesia untuk Administrasi Desa

Risman Arung Bratawijaya, S.T. Foto: Masyudi Firmansyah/Mediawarta

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Sebuah karya yang sangat membanggakan, dimana seorang putra daerah Sulawesi Selatan, menciptakan karya aplikasi kepengurusan administrasi desa, menggunakan teknologi terkini, Artificial Intelligence (AI). Ini merupakan hal baru, dan pertama kali di Indonesia.

Aplikasi yang diberi nama Teknodesa tersebut, menurut penciptanya, Risman Arung Bratawijaya, S.T., merupakan aplikasi berbasis android, dilengkapi juga dengan sistem informasi dan website, untuk memajukan desa dengan teknologi.

“Fitur-fitur yang disediakan, dapat membantu digitalisasi desa dalam hal data dan informasi,
pelayanan administrasi online, perdagangan online untuk UMKM Desa, profile desa, berita desa, panggilan darurat dan lain-lain,” jelasnya saat jumpa dengan awak media Makassar di Warkop Megazone, Selasa (19/12/2023).

Alumni Unhas ini mengutarakan, ia juga mengembangkan sistem anjungan desa digital, untuk kepengurusan administrasi desa menggunakan aplikasi Teknodesa.

Desa Pamatata di wilayah Kecamatan Bontomate’ne, Kabupaten Kepulauan Selayar, merupakan desa pertama di Indonesia, yang menggunakan aplikasi Teknodesa dengan teknologi tersebut.

“Aplikasi ini memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri. Salah satunya terdapat tiga pilihan bahasa, yakni bahasa Indonesia, Inggris, dan bahasa daerah Selayar,” sebut Risman, yang juga Direktur Tekno Jaya Indonesia.

Lanjutnya, dengan menggunakan teknologi terkini yaitu face recognition atau deteksi wajah, warga desa hanya memperlihatkan wajahnya di kamera, maka akan otomatis terbaca oleh sistem, tanpa perlu bawa KTP dan lain-lain.

Setelah terbaca oleh sistem, warga desa bisa langsung memilih jenis surat yang akan diurus. Selanjutnya akan secepatnya di proses oleh admin, kemudian warga akan dipanggil melalui sistem antrian menuju ke box printer, atau ke aparat desa untuk mengambil surat yang sudah jadi.

“Jika warga berhalangan hadir ke kantor desa, maka cukup melakukan pemohonan surat di aplikasi teknodesa melalui handphone. Setelah login, warga dapat mengajukan permohonan surat dan akan di proses oleh admin desa,” ungkap Risman.

“Setelah surat selesai di proses, warga akan mendapatkan notifikasi dan dapat langsung mendownload surat tersebut, di aplikasi Teknodoesa. Sehingga, tanpa perlu datang ke kantor desa, urusan administrasi atau persuratan warga dapat selesai,” tambahnya.

Menurut Risman, saat ini sudah ada beberapa pemerintah desa dan kelurahan/kecamatan di Sulawesi Selatan, telah menghubunginya, dan tertarik menggunakan aplikasi teknodesa, dalam hal pelayanan untuk masyarakatnya.

Dalam bidang IT, bukan hal baru bagi Risman. Sebelumnya Ia telah malang melintang di dunia profesional. Bahkan pernah bekerja di l perusahaan berbasis teknologi di luar negeri. Diantaranya Jerman dan negara-negara eropa lainnya.

Didorong oleh semangat memajukan industri IT di negaranya, Risman memutuskan kembali ke tanah air. Harapannya negara kita dapat menjadi terdepan saat memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan penerapan teknologi mutakhir dunia.

Comment