Engie Ineo Kelola CCTV dan Jaringan Komunikasi Radio di Makassar

ENGIE INEO - Engie Ineo dipercaya mendesain pengembangan sistem TIK seperti infrastruktur CCTV, jaringan komunikasi radio, dan ruang pengendali di Makassar.

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Perkembangan suatu kota, tidak terlepas dari pengembangan infrastruktur terkait teknologi informasi (TI). Pasalnya, TI akan menopang banyak hal dalam pembangunan kota mandiri. Untuk itulah, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto menggandeng perusahaan TI ternama, Engie Ineo untuk menggarap bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Makassar.

Bersama delegasi Engie Ineo, Bruno, Ramdhan mengunjungi kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Tanjung Bunga, Makassar, Selasa (22/3).

Sebelumnya, Engie Ineo yang berkantor di Perancis, pada Kamis (4/2) lalu telah menyepakati perjanjian rancangan kerja sama denganPemkotMakassar. Adapun poin TIK yang bakal digarap difokuskan terhadap bidang keselamatan dan keamanan publik melalui pemantauan teknologi jarak jauh.

Kesepakatan itu, sekaligus memberikan peluangbagi Engie Ineo untuk mendesain pengembangan sistem TIK seperti infrastruktur CCTV, jaringan komunikasi radio,dan ruang pengendali di Makassar.

Kunjungan Bruno, juga untuk menindaklanjuti kesepakatan rancangan kerja sama antara Engie Ineo denganPemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk mendukung implementasi Smart City.

Dalam konsep Smart City, setiap bangunan di Makassar akan dilengkapi dua hingga tiga unit CCTV yang terhubung ke War Room yang berada di Lantai 10 Menara Balaikota.

Untuk menghubungkan CCTV, dibutuhkan jaringan (internet) yang beroperasi berbasis data, sementara ketersediaan sumber daya untuk menunjangnya masih terbatas.

Oleh karena itu, Ramdhan mengundang Engie Ineo memanfaatkan peluang investasi itu di Makassar, dengan bekerja sama memproduksi fiber optic yang dapat dimanfaatkan pada aplikasi dan sistem Smart City.

“Posisi Makassar sebagai empat kota terbesar di Indonesia, dan living room kawasan timur Indonesia (KTI), sangat menjanjikan sebagai ruang investasi setelah Jawa dan Sumatera. Apalagi, dengan pengembangan kawasan CPI semakin mengukuhkan posisi Makassar sebagai kota yang menjanjikan bagi para investor,” bebernya.

Ramdhan menekankan pentingnya keterliban semua pihak. Untuk itu, ia mewajibkan semua pengembang baru di kawasan Water Front City harus berbasis Smart City. “Gedung-gedung tinggi akan dilengkapi kamera CCTV, yang terhubung ke War Room,” ulasnya.

Kehadiran pihaknya bersama delegasi Engie Ineo, Bruno di kawasan CPI juga untuk memberikan gambaran bagi perusahaan asal Perancis itu dalam menyusun perencanaan yang sesuai konsep Makassar Smart City. Ini termasuk mempertimbangkan pengembangan 16 kawasan baru di Makassar, papar Ramdhan.

Sementara itu, Bruno mengatakan, pembangunan berbasis teknologi mutakhir di Makassar harus dirancang dalam masterplan terpadu. Makassar jangan hanya dilihat hari ini, tetapi Makassar di masa depan. “Bagaimana kerja sama ini, nantinya memberikan manfaat bagi warga kota untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dengan konsep Makassar Smart City,” imbuhnya.

Jika bercermin pada perencanaan tata ruang Makassar selama 30 tahun (2015-2034), maka pembangunan kota tidak terpusat pada satu titik. Pembangunan Makassar akan merata dengan sarana dan prasarana perkotaan yang diatur sesuai pola-pola ruang.

Comment