Hadapi MEA, Sulsel Harus Dorong Industrialisasi

HILIRISASI AGROINDUSTRI - Antisipasi semakin menurunnya nilai ekspor, Sulsel perlu didorong melakukan hilirisasi agroindustri.

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Pertumbuhan ekonomi Sulsel diprediksi akan masih tetap tumbuh sekitar 7,5 persen hingga 8,5 persen tahun ini, dengan menggenjot berbagai sektor. Untuk mendukung perekonomian menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA) tersebut, Sulsel harus fokus memberdayakan potensi ekonomi lokal dan komoditas unggulan, seperti sektor pertanian dan pertambangan, serta mendorong industrialisasi.

Pengamat ekonomi Sulsel, Hamid Paddu, mengungkapkan, perlambatan ekonomi global yang terjadi beberapa tahun terakhir menyebabkan harga komoditas mengalami penurunan. Oleh karena itu, pemerintah harus membuat industri pengolahan untuk meningkatkan nilai jual. Selain itu, meningkatkan kualitas hasil produksi Sulsel.

“Produksi Sulsel secara alami sangat mendukung menjadi komoditas andalan beberapa negara tujuan ekspor. Namun, jika tidak didukung infrastruktur industri pengolahan, dua atau tiga tahun ke depan ekonomi Sulsel akan di bawah nasional,” ujarnya belum lama ini di sela diskusi publik terkait tantangan ekonomi Sulsel menghadapi MEA di Gedung Bakti, Jalan Mappanyukki, Makassar.

Hamid menambahkan, pada 2015 pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) di Sulsel relatif tinggi, yakni sebesar 8,34 persen, diikuti konsumsi pemerintah yang tumbuh 8,15 persen, namun pertumbuhan sektor pertaniannya masih rendah.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Kakao Indonesia Sulsel, Yusa Rasyid Ali, menjelaskan, industri pengolahan sudah saatnya menjadi pusat perhatian pemerintah. Apalagi, dengan adanya peraturan Menteri Keuangan terkait pelarangan ekspor bahan mentah menjadi salah satu penyebab menurunnya nilai ekspor.

“Untuk mengantisipasi semakin menurunnya nilai ekspor, Sulsel perlu didorong melakukan hilirisasi agroindustri agar tetap dapat meningkatkan perekonomian. Apalagi, Sulsel adalah provinsi yang eksotik, karena di tengah lesunya ekonomi masih bisa tumbuh. Ini didukung berbagai aspek, namun karena faktor ekonomi global, harga terus berlanjut turun,” imbuhnya.

Comment