Gempa 7,8 Skala Richter Tewaskan 41 Orang di Ekuador

MEDIAWARTA.COM, EKUADOR – Gempa berskala 7,8 skala richter (SR) mengguncang Ekuador sore kemarin, Sabtu (16/4/2016). Gempa tersebut dilansir sebagai gempa terkuat dalam beberapa dekade terakhir di Ekuador. Gempa yang terjadi di lepas pantai Pasifik tersebut, menewaskan sedikitnya 41 orang dan menyebabkan kerusakan di dekat pusat gempa serta di kota terbesar Guayaquil.

Presiden Ekuador, Rafael Correa menyatakan keadaan darurat nasional dan mengimbau 16 juta rakyatnya untuk tetap tenang. “Saya menyatakan prihatin atas kejadian ini, terutama terhadap mereka yang tewas dan menjadi korban dari bencana gempa bumi ini,” terangnya di linimasa Twitter.

Atas kejadian tersebut, Rafael mempercepat perjalanannya ke Italia untuk kembali ke Ekuador. Otoritas Ekuador mengimbau warga untuk evakuasi ke daerah yang lebih aman menyusul kekhawatiran terjadinya tsunami di lepas pantai daerah terkait.

Dikutip dari Today, pasca gempa masyarakat terlihat berbondong-bondong menjauhi daerah pesisir, dan menuju ke jalan-jalan dataran tinggi di Quito.

Pemerintah mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat dan menyebabkan kerusakan serius, terutama di wilayah pantai barat terdekat gempa dan di Guayaquil. “Hingga saat ini, ada 41 warga yang meninggal,” terang Wakil Presiden Ekuador, Jorge Glas.

Ia mengungkapkan, gempa kali ini merupakan gempa terkuat yang melanda Ekuador sejak 1979. Gempa terjadi pada kedalaman 20 kilometer dari pesisir pantai, dan dirasakan seluruh warga Equador.

Beberapa foto yang diunggah di media sosial seperti Facebook, menunjukkan sebuah jembatan yang runtuh di kota, kerusakan di beberapa lobi hotel, serta foto sebuah menara kontrol yang runtuh di bandara Kota Manta.

“Saya berada di rumah tengah menonton film di TV, ketika tiba-tiba terjadi getaran yang kuat. Saya berlari keluar ke jalan, dan sekarang saya tidak tahu apa yang akan terjadi,” ungkap Lorena Cazares (36), seorang pekerja telekomunikasi di Quito.

Comment