April 2016, Sulsel Tercatat Deflasi

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat, Sulsel mengalami deflasi 0,39 persen di akhir triwulan pertama 2016. Hal tersebut diperkuat data indeks harga konsumen (IHK) sebesar 123,14.

Dari lima kota IHK di Sulsel, semuanya mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Parepare sebesar -0,53 persen dengan IHK 119,14, dan deflasi terendah terjadi di Watampone sebesar -0,18 persen dengan IHK 118,06.

Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, menjelaskan, deflasi ini terjadi lantaran adanya dua pengeluaran yang mengalami penurunan harga, yang ditunjukkan turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

“Kedua kelompok tersebut, merupakan kelompok penunjang terjadinya deflasi di Sulsel pada April lalu. Ini ditunjukkan turunnya indeks harga sebesar -0,71 persen pada kelompok makanan, dan -1,39 persen pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan,” paparnya dalam rilis Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor BPS Sulsel, Jalan Haji Bau, Makassar, Senin (2/5/2016).

Dijelaskan, beberapa komoditas mengalami penurunan harga pada April 2016, di antaranya cabai rawit, beras, cabai merah, tarif listrik, daging ayam ras, kentang, tomat sayur, telur ayam ras, dan wortel.

“Penurunan komoditas tersebut, menjadi faktor penunjang deflasi yang terjadi di Sulsel. Walaupun Sulsel mengalami deflasi, tetap saja ada berapa komoditas penting yang mengalami kenaikan harga, khususnya pada Ramadan nanti,” imbuh Nursam.

Comment