Dulu Jenderal Polisi, Sekarang Jadi Petani

MEDIAWARTA.COM – Masih ingat dengan kasus Cicak vs Buaya? Itu merupakan pernyataan kontroversi yang keluar dari mulut Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Komisaris Jenderal Susno Duadji. Kasus tersebut sekaligus.

Lama tidak terdengar kabarnya, setelah menjalani masa tahanan 3,5 tahun, akibat kasus korupsi PT Salmah Arowana Lestari. Kini sang Jenderal kembali muncul, bukan sebagai politisi sebagaimana yang dikerjakan banyak pensiunan Polisi. Tetapi lebih memilih menjadi petani di kampung.

Jauh dari hiruk pikuk ibukota Jakarta, Susno pulang ke tanah kelahirannya di Pagaralam, Sumatera Selatan. Bukannya berpolitik, tapi sibuk mengerjakan sawah dan kebun warisan orangtuanya.

“Sawah ini adalah warisan orangtua saya, yang juga petani. Meskipun luasnya tidak seberapa, sekarang saya garap sendiri. Persoalan yang kami hadapi sebagai petani padi adalah murahnya harga beras di musim panen, sehingga biaya produksi tak sebanding dengan uang penjualan yang didapat,” cerita Susno.

Meskipun pernah memegang jabatan tinggi di jajaran institusi POLRI, Susno tampak santai mengenakan kaos oblong, celana panjang, dan handuk di lehernya saat menggarap sawah, di bawah teriknya matahari.

Berbekal cangkul, pak Susno turun ke tanah persawahan, tanpa alas kaki. Pria yang pernah jadi Kapolda Jawa Barat selama 10 bulan itu terlihat cuek, pergi berbelanja ke pasar hanya pakai kaos dan sandal jepit.

Susno-Duadji-Jadi-Petani-Facebook-6-640x355

Comment