MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mewakili Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) hadir untuk membuka secara resmi The First International Converence on Stem Cell and Regenerative Medicine di Ballroom Phinisi, Hotel Grand Clarion, Jalan AP Pettarani, Makassar, Sabtu-Minggu (28-29/5/2016). Mei

Syahrul didampingi Rektor Unhas Dwia Aries Tina bersama seluruh guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas).

Dalam sambutannya, Gubernur Sulsel menjelaskan, tidak lama lagi warga Sulsel tak perlu ke luar negeri apabila ingin terapi Stem Cell. Pasalnya, terapi ini akan hadir di RS Unhas.

Sementara itu, Dwia menambahkan, terapi Stem Cell sudah bisa dilakukan di Makassar. Menurutnya, masyarakat tak perlu lagi bayar mahal-mahal ke luar negeri untuk terapi ini.

“Kami harap, ini bisa berjadi harapan kesembuhan semua lapisan masyarakat. Makanya, kami upayakan pengobatan Stem Cell bisa ditangani BPJS,” imbuhnya.

Inisiator Stem Cell Unhas, Marhaen Hardjo, menjelaskan, untuk menstimulus hal tersebut pihaknya menggelar forum terkait Stem Cell bertajuk The First International Converence on Stem Cell and Regenerative Medicine.

Kegiatan diselenggarakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait Stem Cell. Acara menghadirkan dokter ahli dari Korsel, Jepang, Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat (AS).

Marhaen menambahkan, kegiatan juga digelar untuk meluruskan publikasi yang melenceng terkait Stem Cell. “Banyak perusahaan obat yang dijual online, yang diklaim Stem Cell dengan harga sangat mahal. Di sini, kami akan meluruskan dan memberi pemahaman kepada masyarakat terkait fungsi Stem Cell,” jelasnya.

Selain itu, dalam agenda kegiatan pihaknya akan membahas Stem Cell yang sesungguhnya sudah dimiliki manusia sejak dalam kandungan.

“Seluruh tubuh memiliki Stem Cell. Sewaktu masih dalam kandungan, sebelum menjadi tubuh, bentuknya masih Stem Cell. Jadi, Stem Cell itu ada yang berasal dari embrionik. Tubuh kita asalnya dari Stem Cell. Pada saat kita mengambil kulit, lemak, atau sumsum tulang, itu bisa di-processing ke bentuk awal lagi yang bisa membelah menjadi struktur jaringan,” bebernya.

Wachyudi Muchsin/Foto: Wachyudi Muchsin