Menikmati Panorama Alam Pulau Komodo

MEDIAWARTA.COM, PULAU KOMODO – Setelah Candi Borobudur, Indonesia punya destinasi wisata yang diakui sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, yaitu Pulau Komodo. Tempat ini menjadi favorit bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Saat long weekend, 5–8 Mei lalu, Public Relation Hotel M-Regency Makassar, Tety Noviayanti, berlibur kesana. Pulau Komodo terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT), berada di tengah-tengah antara Pulau Sumbawa dan Pulau Flores. Pulau Komodo merupakan pulau kecil yang menempati bagian utama Taman Nasional Komodo.

Mengunjungi Pulau Komodo merupakan pengalaman yang sangat mengesankan bagi Tetty. Beruntung, ia mendapat paket tour murah, hanya Rp 1.650.000 selama empat hari di sana. Perjalanan pun dinikmati menggunakan kapal laut, dengan lama perjalanan sekitar 20 jam.

Tempat dituju pertama kali adalah Pulau Padar. Meskipun berada dalam kawasan Taman Nasional Komodo, namun pulau ini tidak dihuni komodo karena rantai makanan yang terputus.

Di sekitar Pulau Badar, terdapat tiga atau empat pulau kecil yang memiliki keunikan panorama masing-masing. Menurut Tetty, Pulau Padar merupakan salah satu spot favorit di Labuan Bajo. Untuk sampai ke puncaknya, harus trekking sekitar 30 menit. Biru laut dan jajaran pulau di sekitarnya, mampu menghipnotis pengunjung.

Di Pulau Padar juga terdapat hamparan Pink Beach, yang sangat cocok digunakan untuk berenang, bermain air, ataupun ber-snorkeling ria. Sesuai dengan namanya, pantai ini unik, karena memiliki pasir yang berwarna merah muda nan indah.

Kehidupan bawah laut di Pink Beach menyimpan keindahan dan kekayaan yang menarik untuk diselami. Taman bawah laut Pink Beach adalah istana bagi beragam jenis ikan, ratusan jenis batu karang, dan berbagai jenis biota laut lain.

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti dari mana asal muasal warna pasir merah muda yang cantik. Beberapa orang berpendapat bahwa warna pink berasal dari pecahan karang berwarna merah yang sudah mati, dan memang banyak ditemukan di pantai ini.

Pendapat lain menyebutkan warna pink itu adalah karena adanya hewan mikroskopik bernama foraminifera, yang memproduksi warna merah atau pink terang pada terumbu karang.

Di Pink Beach, menurut Tetty, ia bersama teman-temannya tidak melewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen melalui kamera.

Azzahrah Nur Medinah

Comment