MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Suguhan kuliner berbahan ayam, saat ini merupakan salah satu makanan yang dapat dikatakan paling laris dan diminati. Selain karena cara menyajikannya yang sederhana, makanan itu juga sangat praktis. Oleh karena itulah, olahan ayam merupakan menu favorit yang dapat dijumpai hampir di semua kafe atau resto di Indonesia, khususnya Makassar.

Adalah Rumah Makan (RM) Ayam Penyet Ria Khas Ibu Ruth yang terletak di Jalan Pengayoman, pun ini bisa dibilang cukup laris didatangi penikmat kuliner yang ingin mencicipi menu ayamnya.

Salah satu menu khasnya, sudah pasti adalah ayam penyet. Akan tetapi, bukan hanya ayam yang menjadi menu andalan, namun ada beberapa menu lain misalnya lele, bebek, sop buntut, dan lainnya.

Banyaknya menu ayam penyet yang juga ditawarkan umah makan lain, bukanlah menjadi sebuah kendala bagi rumah makan ini. Pasalnya, Ayam Ria Penyet memiliki keunggulan tersendiri. Salah satunya adalah bumbunya yang spesial, serta ayamnya yang lebih presto dan lebih lembut sampai ke tulangnya. Selain itu, sambelnya juga menjadi faktor utama kelezatan ayam penyet ini, yaitu terbuat dari bumbu terasi.

Jika di rumah makan lain kebanyakan ayam penyetnya dicampur langsung bumbu, namun berbeda Ayam Penyet Ria, ayam dan bumbunya dipisah dan memakai kremes tersendiri.

Pasalnya, Ayam Penyet Ria merupakan rumah makan waralaba sehingga semua bumbu dan racikannya sudah baku dan memiliki standar tersendiri. Untuk menu bebeknya juga dipenyet, dan kelezatannya tidak kalah dengan ayam.

Untuk makan di Ayan Penyet Ria ini, harganya sangat terjangkau. Hanya sekitar Rp 13.500, pengunjung sudah bisa menikmati satu porsi ayam penyet.  Sementara untuk bebek, dibanderol sekitar Rp 19 ribu.

Semua kalanganbisa masuk dan menikmati hidangan di Ayam Penyet Ria. Jam operasionalnya mulai pukul 10.00 -23.00 Wita setiap hari. Pengunjung yang datang juga cukup banyak, terutama jam istirahat kantor. Malam hari, biasanya pengunjung yang datang adalah rombongan keluarga.

Ayam Penyet Ria juga bisa menerima pesanan tempat untuk acara ulang tahun ataupun arisan. Selain itu, untuk lantai dua tempatnya dapat dipakai untuk meeting. Makanan di rumah makan ini bisa dicicipi semua kalangan lantaran harganya yang sangat terjangkau. Pagi hari, biasanya pengunjung yang datang berasal dari kalangan mahasiswa, yang singgah sebelum ke kampus, ataupun ibu-ibu yang habis menjemput anaknya pulang sekolah.

Untuk menjaga loyalitas pelanggan, manajemen mengungkapkan beberapa tips, misalnya menerima dan menampung semua kritikan yang ada. Jadi kritikan yang diberikan pelanggan itu diterima positif pengelola sebagai bahan untuk membangun rumah makan ini sehingga menjadi lebih maju lagi.

Banyaknya rumah makan yang “menjamur” di Makassar tidak membuat pengelola merasa tersaingi. Pasalnya, manajemen tetap menjaga kepercayaan konsumen dengan menyuguhkan menu berkualitas.

Nisa Nasifah/Foto: Ahmad Alia