Bank Permata Bersinergi Tingkatkan Pemberdayaan Disabilitas Netra

MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – WHO, Bank Dunia, dan ILO menyampaikan data jumlah penyandang disabilitas di dunia saat ini diperkirakan sebesar 15 persen dari jumlah penduduk dunia atau sebesar satu miliar orang. Dari jumlah tersebut, setidaknya terdapat 785 juta penyandang disabilitas masuk dalam usia kerja.

Disisi lain, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan Biro Pusat Statistik (BPS) 2012, menyatakan jumlah penyandang disabilitas di Indonesia 6.008.661 orang.

Dari jumlah tersebut sekitar 1.780.200 adalah penyandang disabilitas netra, 472.855 penyandang disabilitas rungu dan wicara, 402.817 penyandang disabilitas grahita/intelektual, 616.387 orang penyandang disabilitas tubuh, 170.120 penyandang disabilitas yang sulit mengurus diri sendiri, dan sekitar 2.401.592 mengalami disabilitas ganda.

Di Indonesia, belum banyak perusahaan yang cukup ramah membuka ruang untuk mempekerjakan kaum difabel ini. Namun demikian, Bank Permata sejak 2010 telah memperkerjakan difabel netra di area Telesales. Sebanyak satu dari lima orang Telesales Liabilities merupakan penyandang difabel netra dan beberapa di antaranya memiliki kemampuan kerja yang prima di atas rekan-rekannya yang normal.

Bahkan sejak tiga bulan terakhir, salah satunya menjadi petugas Telesales terbaik dan paling produktif meskipun menyandang difabel netra. Hal ini sekali lagi membuktikan, mereka dapat berprestasi baik asalkan diberikan kesempatan yang sama.

Sejalan hal tersebut, untuk lebih meningkatkan kemampuan profesional dan kemandirian para difabel netra dalam berwirausaha, Bank Pertmata bersama PT Kartunet Media Karya dan Rumah Internet Atmanto (RIAT), mengadakan program pelatihan “Komputer Bicara” yang ditujukan bagi difabel netra. Kegiatan pelatihan dalam format boot camp training ini diselenggarakan secara intensif selama hari, 30 Mei-3 Juni 2016 lalu.

Para peserta diajarkan berselancar di internet dengan komputer bicara dan mempelajari hal-hal mendasar seperti membuat email dan berinteraksi dengan media sosial seperti Twitter dan Facebook. Setelahnya, mereka dibekali pembelajaran yang lebih mendalam seperti mempelajari blogging hingga menguasai seluk-beluk internet marketing dan memperoleh penghasilan dari bisnis online afiliasi.

Selain itu, para peserta juga mendapatkan sharing tentang Financial Literacy, yaitu bagaimana mengelola keuangan dan berinvestasi serta sharing mengenai Telesales Marketing. Di sini, peserta program memiliki peluang untuk menjadi Telesales di Bank Permata.

Di akhir program peserta diharapkan dapat merasakan langsung berbisnis online dan memperoleh fasilitas berupa saldo Paypal senilai Rp 200 ribu sebagai modal awal untuk meraup penghasilan dari bisnis daring (dalam jaringan).

Direktur Bank Permata Syariah, Achmad K Permana, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dapat berpartisipasi dalam memberikan ruang yang lebih luas dan kesempatan yang sama besar bagi penyandang difabel netra.

“Apa yang kami lakukan di Telesales Marketing sejak enam tahun lalu, merupakan bukti Bank Permata mengapresiasi difabel netra dengan terus meningkatkan kemampuan profesional dan kompetensinya,” terangnya kepada MediaWarta di Jakarta, Jumat (3/6/2016) kemarin.

Singgih Wahyu Nugraha/Foto: Istimewa

Comment