Brodo Lengkapi Kebutuhan Fashion Pria di Makassar

Beberapa pengunjung tengah mengamati sepatu Brodo. Mengambil lokasi strategis di tengah kota, Jalan Tupai, Brodo berusaha mengakomodir pasar potensial di kawasan timur Indonesia yang berpusat di Kota Makassar.

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Fashion saat ini tidak hanya didominasi kaum Hawa, tetapi sudah menjadi kebutuhan terkait gaya hidup untuk pria. Sudah tidak terhitung produsen fashion yang fokus terhadap segmen “maskulin” ini. Sebut saja Brodo, fashion mens apparel yang baru masuk ke pasar Makassar awal Juni 2016.

Mengambil lokasi strategis di tengah kota, Jalan Tupai, Brodo berusaha mengakomodir pasar potensial di kawasan timur Indonesia yang berpusat di Kota Makassar.

Hal tersebut diungkapkan Co-Founder Brodo, Putera Dwi Karunia kepada MediaWarta.com di sela acara syukuran pembukaan outlet Brodo yang pertama di Makassar, sekaligus yang keenam di Tanah Air, Sabtu (18/6/2016).

“Kami sudah hadir enam outlet, dua di Jakarta dan masing-masing satu di Bandung, Bekasi, Surabaya, dan Makassar yang baru dibuka,” ungkapnya.

Putera memaparkan, sebelum hadir dalam bentuk store, pihaknya memang lebih dulu memasarkan produk Brodo secara online (e-commerce) dan media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan lainnya.

Menurutnya, Brodo awalnya hanya memproduksi sepatu, akan tetapi untuk menambah varian produk, pihaknya juga memproduksi kaus, dompet, dan tas sebagai pendukung produk utama sepatu tadi.

“Tetapi, porsinya masih 80 persen untuk sepatu, sementara produk pendukungnya tadi 20 persen,” sebut Putera.

Terkait segmentasi produknya, ia mengatakan menyasar kelas menengah. “Jadi, kelas ini cenderung ke atas (middle-up), tetapi masih terjangkau kelas bawah,” urainya.

Putera menjelaskan, sepatu yang semua bahannya dari negeri sendiri dibanderol Rp 250 ribu-Rp 800 ribu. Produk pendukung seperti dompet sekitar Rp 100 ribu, jaket Rp 200 ribu, dan baju Rp 100 ribu-Rp 200 ribu.

Menyoal penetrasi pasar di Makassar, ia tidak menargetkan dapat memasarkan sejumlah  angka. Akan tetapi, ia hanya ingin agar Brodo dapat lebih dikenal di KTI. “Awalnya begitu saja dulu, seperti visi kami biar Brodo dapat menjangkau hingga pelosok Indonesia,” akunya.

Sekadar diketahui, Brodo yang hadir di 2010 berawal dari rasa cinta owner terhadap produk asli Indonesia. Sehingga, berinisiatif membuat sepatu karya anak bangsa yang berkualitas. Mulai detail rancangan hingga proses pembuatannya, semuanya sangat presisi.

“Jadi, kami ingin siapapun yang memakainya juga ikut merasa bangga dan berharap langkahnya juga menularkan kebanggaan terhadap Indonesia. Ini dimulai dari Brodo,” imbuh Putera.

Effendy Wongso/Foto: Ahmad Alia

Comment