Gempa 6,6 SR Guncang Ternate

MEDIAWARTA.COM, TERNATE – Gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter mengguncang kawasan Pulau Ternate, Maluku Utara, pada Rabu (8/6/2016) dini hari pukul 02.15 WIB. Sebagaimana dikutip dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Menurut BMKG, pusat gempa berada di laut, pada lokasi yang berjarak 124 kilometer sebelah Barat Laut Pulau Ternate. Pusat gempa terletak pada kedalaman 10 kilometer.

Informasi serupa juga disampaikan oleh Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Bedanya, USGS mencatat pusat gempa berada pada kedalaman 33 kilometer.

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi tektonik dengan hiposenter dangkal. Jika diperhatikan letak episenter gempa bumi, tampak bahwa pusat gempa bumi yang terjadi berasosiasi dengan zona akumulasi tegangan akibat aktivitas penekanan (kompresi) lempeng tektonik.

Dorongan lempeng laut Filipina dari arah timur (Busur Halmahera) dan dari arah barat Lempeng Eurasia (Busur Sangihe) yang menekan ke timur secara relatif hingga timbul medan tegangan pada zona punggungan Mayau (Mayau Ridge).

Akibatnya, terbangunnya zona kompresi di bagian tengah Lempeng Laut Maluku ini sehingga kawasan Pulau Mayau dan sekitarnya sangat rawan gempa bumi dengan penyesaran naik.

Implikasi sistem tektonik ini menjadikan aktivitas seismisitas di zona Punggungan Mayau sangat tinggi dan terjadi pada kedalaman dangkal kurang dari 60 kilometer.

Sistem tektonik tersebut mengakibatkan sebagian besar aktivitas gempa bumi yang terjadi di kawasan ini memiliki mekanisme sumber sesar naik, yang merupakan ciri gempa bumi hasil tumbukan lempeng (plate colission). Jadi, sangat relevan jika mekanisme sumber gempa tersebut berupa penyesaran naik (thrust fault).

Meski berpusat di laut dengan mekanisme sesar naik, gempa ini tidak menimbulkan tsunami karena kekuatannya tidak cukup kuat untuk membangkitkan perubahan di dasar laut secara signifikan untuk dapat memicu terjadinya tsunami.

Dari hasil monitoring BMKG, selama satu jam pascagempa sudah terjadi gempa bumi susulan (aftershocks) sebanyak dua kali dengan kekuatan 4,3 SR.

Tampak bahwa kecenderungan aktivitas gempa bumi susulan kekuatannya terus melemah. Berdasarkan data magnitudo gempa bumi susulan ini menunjukkan tidak ada potensi akan terjadi gempa bumi dengan kekuatan yang lebih besar.

Untuk itu masyarakat Pulau Mayau, Sulawesi Utara, Halmahera, dan Ternate diimbau tetap tenang mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Comment