Mantan Pemain Timnas Jadi security

Fachri Firmansyah, Mantan Pemain Timnas Yang Kini Jadi Security. Foto : Istimewa

Fachri Firmansyah, mantan punggawa Timnas U-19 B yang kini harus hidup merana berjuang menata kembali hidupnya akibatnya mimpi untuk menjadi pesepakbola profesional kandas di tengah jalan karena cidera ligamen lututnya saat membela Timnas di Piala Cotif Spanyol 2014.

Sudah dua tahun sudah pasca operasi lutunya, kini masih belum bisa bermain normal layaknya pemain sepakbola lainnya. Demi menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia bekerja menjadi seorang security disebuah perusahaan swasta di kawasan Rungkut Industri, Surabaya.

Firman sudah pasrah dan mimpi untuk menjadi pemain sepakbola profesional sepertinya sudah pupus. Dia memilih bekerjasebagai security dan mendapatkan upah, dan berharap, dengan gaji kecil ingin berjalan normal untuk menyembuhkan kakinya dan juga bisa membantu perekonomian keluarganya.

 

Firman sendiri sebelumnya sudah berusaha keras untuk menyembuhkan lututnya, bahkan beberapa terapi altermatif didatangi hanya sekedar untuk bisa berjalan normal dan kembali merumput. Sayang, karena terkedala ekonomi yang pas-pasan, Firman akhirnya berjuang keras menyembuhkan cideranya sendiri. Namun apa yang mau dikata, sampai saat ini untuk bisa berlari dan mengejar sikulit bundar, Firman harus susah payah karena kondisi kaki yang tak memungkinkan, sementara hasrat untuk bisa bermain bola bersama dengan teman-temannya sangat tinggi.

Sebelumnya, Firman mampu menembus ketatnya persaingan skuad Timnas U-21 yang dipercaya untuk tampil di COTIF Valensia 10-20 Agustus 2014. Bakat Firman sebelumnya sudah dipantau sejak masih berusia 15 tahun dan pernah mewakili tim Honda ke Jakarta, bahkan dirinya pernah masuk dalam 30 pemain yang diberi kesempatan untuk tampil dihadapan coach Indra Sjafri sebagai program penjaringan Timnas U-19.

Ayah Firman hanya seorang peracik jamu di kawasan tempat tinggalnya di Simo Pomahan, Surabaya, sementra Ibunya sehari harinya adalah buruh tukang jahit sandal yang menggantungkan nasibnya dari setiap orderan yang ada, kalau pas tidak ada kerjaan hanya dirumah saja alias menganggur menunggu panggilan. Meski kini namanya tak seheboh Evan Dimas yang sudah memberikan bukti kongkrit prestasi bersama dengan Timnas U-19, namun apresiasi tinggi patut dialamatkan pada diri sosok Firman yang tak mau tertenduk lesu pada semua keterbatasan yang ada.

Comment