Owner Salon Fifie Violina: Andalkan Pelayanan dalam Bisnis Salon

Owner Salon Fifie Violina, Anne.

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Cantik, muda, dan dinamis, itulah sosok yang terpancar dari seorang Anne. Meskipun terlihat sibuk mengurusi bisnis salonnya yang berlokasi di Jalan Sungai Saddang, Makassar, wanita berpenampilan modis ini tetap bersahaja saat menyambut MediaWarta.com yang menyambanginya belum lama ini. Maksud kedatangan, ingin mengulik kiat suksesnya dalam bisnis salon, khususnya dalam jasa perawatan rambut dan tubuh.

Saat ini, Anne tengah fokus berbagai jenis treatment kecantikan seperti sulam alis, eyeliner, dan perawatan kecantikan lainnya di salonnya yang dilabeli merek “Fifie Violina”. Tempat usahanya yang pertama ini telah didirikannya kurang lebih 12 tahun lalu.

Menurutnya, lantaran alasan hobilah maka usaha salon pun dibangunnya. Salon Fifie Violina merupakan usaha salonnya yang pertama, namun ke depannya ia berencana memperlebar sayap bisnisnya dengan membuka cabang-cabang baru.

“Jenis-jenis perawatan yang saya berikan berbeda kebanyakan salon pada umumnya. Pasalnya, kami lebih fokus terhadap perawatan seperti antihair loss (antirambut rontok), antidandruff (antiketombe), dan berbagai treatmen lainnya,” terang wanita yang hobi fotografi ini.

Anne membeberkan, salonnya lebih fokus pada perawatan kulit kepala karena dinilai lebih sensitif dan memerlukan perawatan yang intensif ketimbang hanya rambut. “Ini supaya kami dapat memaksimalkan kesehatan kulit kepala, tak sekadar rambut,” ungkapnya.

Diakuinya, saat ini animo masyarakat terhadap salonnya cukup apresiatif lantaran. menawarkan konsep servis pelanggan dengan ritual yang lebih spesifik dan mendetail. Semua hal terkait perawatan kecantikan tersedia di salonnya, perawatan kulit kepala, batang rambut, sampai perawatan dari ujung rambut sampai ujung kaki pun tersedia.

“Treatment untuk setiap perawatan berbeda-beda, misalnya treatment bibir biasanya makan waktu 70 menit, dan untuk rambut seperti antihair loss, antidandruff, relaksasi, oil balancing, ataupun treatment untuk jenis kulit kepala yang sensitif biasanya makan waktu 60 menit. Treatment yang sifatnya berkelanjutan adalah untuk pelanggan yang memang bermasalah pada kulit kepala, misalnya seminggu sekali harus datang karena dibutuhkan perawatan yang tepat,” pesan Anne.

Jika insentif dan teratur melakukan perawatan yang benar serta sesuai dengan anjuran, sebut Anne, maka treatment pasti berhasil. Apalagi, produk-produk yang digunakan di salonnya pun tidak tanggung-tanggung, langsung menggunakan produk dari Paris, Perancis.

Untuk meningkatkan omset, Anne mengaku tetap mengacu pada servis pelanggan. Ia berharap, pelanggan yang datang akan mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai harga yang dikeluarkan.

Selanjutnya, ia berencana akan menambah jenis treatment sesuai tren yang ada. Selain itu, ia berharap salonnya akan semakin sering dikunjungi pelanggan, sekaligus menjadi salon yang semakin diminati masyarakat.

“Kendala belum banyak yang saya temui, karena saat ini para pelanggan juga sudah banyak yang mengerti arti fashion (style). Salon Fifie Violina juga tidak hanya menawarkan treatment, tetapi juga konsultasi yang berfungsi agar pelanggan mengerti dan semakin tahu dengan apa yang mereka butuhkan,” tutur wanita berkulit putih ini, saat ditanyai perihal kendala yang dihadapi dalam menjalankan bisnis salon.

Menurut Anne, saat ini yang sedang “booming” adalah pewarnaan rambut. Sampai saat ini pun, ia masih terus belajar agar dapat lebih profesional di jasa perawatan rambut dan tubuh tersebut.

Selain belajar otodidak, pengetahuannya terkait jenis treatment ia dapatkan dari berbagai training dan seminar di luar negeri maupun dalam negeri.

“Waxing menjadi salah satu tren yang sering dilakukan pelanggan di salon saya. Perawatan ini ditujukan bagi mereka yang ingin memiliki kulit bersih dan cerah dalam hitungan waktu yang tidak begitu lama,” imbuh Anne.

Novianti/Foto: Effendy Wongso

Comment