Ramadan di Beijing, Umat Muslim Tarawih Bersama di KBRI

MEDIAWARTA.COM, BEIJING – Di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, Tiongkok, selama bulan puasa menggelar program Tarawih dan Witir bersama terbuka bagi siapa saja, dengan mengundang salah seorang ulama atau ustaz dari Jakarta.

Hal ini sudah menjadi agenda tahunan KBRI Beijing. Maka, tak heran jika pelaksanaan salat Isya, Tarawih, dan Witir, banyak warga asing lain datang untuk melakukan salat bersama di KBRI Beijing.

Selanjutnya selesai salat, acara dilanjutkan ceramah seputar Ramadan dan ajaran Islam. Sangat damai dan sejuk rasanya lantaran hal tersebut sangat sulit ditemui di Beijing. Apalagi, siraman rohani tersebut sangat baik, dan dibutuhkan agar rasa keimanan tetap terjaga di negeri asing yang mayoritas non Muslim ini.

Sesama warga Muslim Indonesia, terasa kompak dan bagaikan keluarga sendiri di forum tersebut. Duduk bersama mendengarkan ceramah yang sesekali diselingi kelakar-kelakar atau lelucon-lelucon yang dapat mengundang tawa, sehingga ruangan samping KBRI yang digunakan untuk acara tersebut, terasa meriah dan gembira.

Sang ustaz benar-benar piawai memeriahkan suasana menjadi ceria dan damai lewat untaian kata-katanya. Setiap Senin dan Kamis, KBRI Beijing menggelar acara berbuka puasa bersama. Makanan-makanan yang dihidangkan khas masakan Indonesia yang dimasak ibu-ibu pejabat diplomat KBRI Beijing secara bergiliran.

Hal ini sangat mengharukan bagi warga negara Indonesia yang jauh dari rumah dan sanak keluarga, tentu makanan seperti itu sulit untuk dicari atau didapat di Beijing. Apalagi, bagi mahasiswa yang tidak memiliki waktu untuk memasak.

Dengan diadakannya acara berbuka puasa bersama, maka merupakan kesempatan untuk mencicipi masakan Indonesia yang langka selama di Ramadan. Memang terasa sangat nikmat, apalagi disantap beramai-ramai. Nuansa hangat seperti ini selalu membawa suasana Indonesia seakan hadir di Beijing.

Musyafak/Foto: Istimewa

Catatan: Penulis adalah anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok, dan mahasiswa China Huaqiao University

Comment