Target Pertumbuhan 20 Persen di 2016, Astragraphia Tak Gentar Hadapi Mesin Cetak “Black Market”

Pimpinan Astragraphia Makassar, Suhardi.

MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Kebutuhan terhadap perangkat perkantoran seperti mesin cetak, baik monokrom maupun warna, menjanjikan bisnis yang menguntungkan bagi perusahaan atau para pelaku bisnis yang bergelut di bidang office multifunction devices.

Pertumbuhan ini terlihat pada pencapaian PT Astra Graphia (Astragraphia) yang berhasil menguasai sekitar 60 persen hingga 70 persen perangkat cetak mutakhir di kawasan timur Indonesia (KTI). Paling tidak, itu terlhat dalam beberapa tahun terakhir sejak Astragraphia Makassar yang membawahi market KTI dipimpin Suhardi.

“Target pertumbuhan (area Makassar) tahun ini 20 persen. Market share office multifunction devices kami terus bertumbuh. Selama beberapa tahun terakhir, kami dapat menguasai pasar KTI sekitar 60 persen hingga 70 persen, khususnya penjualan mesin cetak warna,” terang Pimpinan Astragraphia Makassar, Suhardi saat ditemui di Kantor Astragraphia, Jalan Ratulangi, Makassar, Kamis (9/6/2016).

Pria yang juga menjabat sebagai Koordinator Wilayah Astra Group Makassar ini, menjelaskan, untuk menggenjot kinerja penjualan, pihaknya memberdayakan force sales yang piawai mengedukasi pasar.

“Seperti yang kita ketahui, line up mesin cetak ini tidak hanya diramaikan distributor resmi seperti kami, tetapi juga pelaku usaha yang bermain dalam industri ‘blcak market’. Secara umum, pasar black market sangat besar, bahkan menguasai 70 persen di industri ini. Untuk itulah, kami menggenjot force sales untuk mengedukasi pasar agar dapat menggunakan mesin-mesin dari distributor resmi karena dari segi bisnis lebih terjamin dan efektif,” beber Suhardi.

Peyuka golf ini menambahkan, pihaknya tidak gentar menghadapi gempuran produksi mesin-mesin cetak dari black market. Pasalnya, Astragraphia memasarkan produknya disertai sistem yang mumpuni.

“Ini terlihat dari jaminan garansi serta tim purnajual yang siap membantu dan mendampingi klien produk kami. Tidak hanya itu, selain perlindungan pada unit hardware, kami juga siap membantu dari segi manajerial. Dalam perusahaan, keberadaan basis (kompartemen) ini memang sudah disiapkan, dan menjadi salah satu unit bisnis terpadu Astragraphia,” papar Suhardi.

Sebelumnya, Astragraphia juga selalu menyokong geliat usaha kecil dan menengah (UKM) pada segmen industri kreatif berorientasi teknologi printing di KTI. Pasalnya, penetrasi yang lebih besar terhadap industri kecil tersebut diestimasi mampu ikut menopang performa penjualan mesin cetak tahun ini.

Suhardi menjelaskan, segmen ini secara dinamis menunjukkan pertumbuhan dibandingkan tren industri cetak pada beberapa segmen lainnya yang cenderung melemah.

“Segmen industri kreatif skala UKM dinilai cukup potensial dalam menyerap produk mesin cetak. Karena tidak hanya pemanfaatannya dalam kegiatan produksi, tetapi juga menghasilkan produk komersial pada beberapa bisnis terkait lainnya,” imbuhnya.

Suhardi menyebut, hal itu bukan tanpa alasan karena industri kreatif yang disebut sebagai “segmen low”, sangat membutuhkan teknologi mesin cetak agar ada efesiensi biaya maupun ongkos produksi. Segmen ini diproyeksi cukup signifikan dalam meningkatkan penjualan Astragraphia tahun ini.

Adapun nilai penjualan yang dipatok perseroan untuk KTI pada tahun ini sebesar Rp 100 miliar, dengan mengandalkan poduk mesin cetak warna yang banyak dimanfaatkan industri kreatif digital.

“Bisnis cetak cepat warna atau quick print, dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan cukup pesat. Ini diikuti pertumbuhan industri kreatif digital secara signifikan terutama pada skala UKM,” tutup Suhardi.

Effendy Wongso/Foto: Ahmad Alia

Comment