Toleransi Luar Biasa, Orang Indonesia Salat Tarwih di Kediaman Pastor

MEDIAWARTA.COM – Ketika masyarakat Indonesia masih ribut soal cara bertoleransi, di negeri orang itu sudah dipraktekkan dengan baik.

Di Berlin, Jerman, dua warga Indonesia mempraktikkan secara nyata, toleransi antarumat beragama saat Ramadan, bulan penuh berkah bagi Muslim.

Ade Siti Barokah, seorang Muslim, mahasiswi Human Rights, Gender, and Conflict Studies pada International Institute of Social Studies (ISS) of Erasmus University Rotterdam, menceritakan pengalamannya menjalankan ibadah Ramadan baru-baru ini di pasturan (tempat kediaman pastor) di Berlin, Jerman.

Cerita ini bermula ketika Ade yang berasal dari Jawa Tengah datang dari Polandia, dan hendak melanjutkan perjalanan ke Amsterdam, Belanda menggunakan pesawat udara.

Karena pesawat akan ditumpangi terbang pagi hari, Program Manager for Poverty Eradication and Economic Governance, The Partnership for Governance Reform in Indonesia tersebut harus menginap di Berlin.

Awalnya, dia memutuskan menginap di bandara. Karena jika menginap di hotel, akan mengeluarkan biaya lebih banyak.

Keputusan itu berubah ketika seorang pastor asal Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Paskalis K Teli Lolan datang menemuinya saat turun dari bus, kemudian membawanya dari Polandia.

Pastor Paskalis yang kini tinggal di Berlin, mengajaknya menginap pasturan. Ade sempat ragu karena dirinya sedang menjalankan ibadah Ramadan. Bagaimana nantinya ketika akan salat dan sahur?

Keraguan itu kemudian dijawab. Pastor Paskalis ternyata telah menyediakan kamar tamu bagi Ade. Kamar itu bukan hanya untuk para pastor. Di situlah dia salat tarawih dan sahur.

Comment