Uang Panai Mahal? Coba Bandingkan Biaya Resepsi Pernikahan di Singapura

MEDIAWARTA.COM, SINGAPURA – Masih terkenang pada ingatan cerita pedih di balik kisah cinta seorang gadis asal Bulukumba, Risna yang gagal menikah karena mahar pacarnya tidak cukup untuk meminangnya.

Masalah mahar atau disebut “Uang Panai” oleh suku Bugis-Makassar di Indonesia, terbilang cukup klasik. Belum lagi urusan resepsi pernikahan yang tidak kalah menyulitkan para pria atau calon pengantin.

Masalah ini juga melanda masyarakat di Singapura. Biaya penyewaan gedung berikut pembelian paket makanan pengelola hotel semakin mahal saja. Tercatat, peningkatan harga banquet pernikahan per meja meningkat lima hingga 10 persen setiap tahunnya.

Ini utamanya terjadi di sejumlah hotel mewah kenamaan. Saat ini, rata-rata harga paket wedding per meja mencapai 2.000 dolar Singapura atau setara Rp 18 juta per meja, belum termasuk pajak dan tambahan minuman beralkohol.

Harga ini naik dibandingkan rata-rata tahun lalu sekitar 1.800 dolar Singapura atau Rp 16,2 juta per meja, minimum pembelian 10 meja sekali acara pernikahan.

Dikutip dari Strait Times belum lama ini, salah seorang pelaku event organizer pernikahan yang beroperasi sejak 2009, Caroline Tan-Reed, mengungkapkan, harga paket pernikahan terus meningkat.

“Selama saya menjadi penata pesta pernikahan, belum pernah saya lihat harga meja turun sekalipun,” imbuhnya.

Haykel Iswandi/Foto: Istimewa

Comment