Yuk, Berwisata Sejarah di Kuil Taimiao Beijing

MEDIAWARTA.COM, BEIJING – Tiongkok merupakan negara yang terkenal dengan bangunan bersejarahnya, bahkan sudah berdiri sejak berabad-abad lamanya. Yang paling terkenal berada di Kota Beijing, yaitu Museum Istana Kuno atau biasa dikenal dengan sebutan Kota Terlarang, Forbidden City.

Di dalam Kota Terlarang, terdapat berbagai bangunan bersejarah yang saat ini sudah menjadi museum. Salah satunya merupakan sebuah kuil yang digunakan sejak zaman kekaisaran Dinasti Ming dan Qing yang hingga kini masih berdiri kokoh. Kuil ini bernama “Beijing Taimiao Temple” atau kuil Taimiao yang letaknya berada di samping timur lapangan Tiananmen. Kuil Taimiao pada masa kerajaan Dinasti Qing dan Ming digunakan untuk upacara kepada para leluhur kekaisaran dengan memberikan persembahan.

Kuil ini dibangun pada 1420, memiliki area seluas 197 ribu meter persegi dengan dikelilingi tiga dinding berwarna merah. Di pintu masuk terdapat jembatan yang di bawahnya terdapat sungai kecil dan bernama Jembatan “Halberd” Tombak.

Kuil persembahan bagi para leluhur pada masa kerajaan yang berkuasa saat itu, termasuk ke dalam area Kota Terlarang, yang saat ini diubah menjadi sebuah museum dengan nama Beijing Working People’s Cultural Palace (Istana Budaya Pembebasan Pekerja Beijing) pada 1949 di masa pemerintahan Mao Zedong.

Pada 1 Mei 1950, telah dibuka untuk publik sebagai tempat kunjungan wisatawan lokal maupun internasional, setelah 50 tahun digunakan untuk sekolah dan taman hiburan para pekerja kerajaan saat itu.

Beberapa wisatawan yang telah berkunjung ke Kota Beijing belum lama ini, mengungkapkan, kuil berada di kawasan Kota Terlarang Forbidden City. Pintu masuknya bisa melalui gerbang utama Kota Terlarang, namun bisa juga melalui pintu masuk yang berada di Jalan Dongcheng.

Kuil berada di antara bangunan rumah dan pertokoan warga yang menjual berbagai aksesori khas Beijing. Untuk dapat ke tempat ini, bisa menggunakan berbagai transportasi yang menuju ke arah Tiananmen Square. Setelah itu, pengunjung harus berjalan kaki untuk melintas di Jalan Nanchizi Dajie, Beijing, agar dapat mencapai kuil tersebut.

Untuk bisa masuk ke kuil, setiap pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar 15 yuan atau sekitar Rp 30 ribu per orang. Berbagai keindahan bisa dinikmati dalam kuil. Saat masuk, pengunjung akan mendapati taman indah yang berisikan aneka tanaman dan pohon yang usianya bisa mencapai ratusan tahun.

Puas menikmati indahnya taman, wisawatan bisa langsung masuk ke dalam kuil yang dulunya merupakan kuil tempat sembahyang dan persembahan para kaisar di masa kerajaan Tiongkok kuno.

Ketika masuk ke dalam kuil, pasti membuat pengunjung takjub, bukan hanya indah dipandang mata, tetapi juga kemegahan dan luasnya kawasan kuil. Bisa dibayangkan, jika pada masa kerajaan ada ratusan pengawal dan pesuruh mengantarkan sang kaisar ke kuil untuk memberikan persembahan dan bermeditasi di kuil ini.

Masuk ke dalam kuil pun akan membuat wisatawan terkagum, di mana pengunjung bisa merasakan suasana seperti pada masa kerajaan. Dari segi arsitekturnya pun masih dijaga keaslianya seperti saat pertama kali dibangun di masa kekaisaran. Berbagai peninggalan dipamerkan dalam kuil, pengunjung juga bisa melihat foto-foto para kaisar yang bertahta pada masa Dinasti Qing dan Ming, serta keluarga kaisar.

Ada pula berbagai peninggalan yang digunakan saat para kaisar melakukan persembahan dan meditasi. Yang paling menarik dalam kuil adalah kumpulan lonceng besi besar dan kecil peninggalan asli sejak zaman kekaisaran. Jika pengunjung ingin memukul lonceng tersebut, maka setiap pengunjung harus membayar 10 yuan untuk untuk tiga kali pukulan, dan lima yuan untuk satu kali pukulan.

Novianti/Foto: Istimewa

Comment