Berlariku

Foto: Istimewa

Berlariku
Oleh Karina Negara

MEDIAWARTA.COM – Berlari adalah kemahiranku. Semua orang tahu, tak seorang pun dapat mengalahkanku. Sepasang kaki ini telah menempuh sepuluh ribu kilometer dan masih cukup kuat untuk berlari lebih jauh lagi. Jangan salah, Ibu tak pernah mengajariku, bahkan ia yang selalu memintaku untuk santai sedikit.

Kita tak punya banyak waktu, Bu, jawabku.

Kemudian aku akan sedikit memelas dan memohon agar aku diizinkan untuk terus berlari. Ibu selalu menyerah, menerima kekalahannya dengan air mata yang tidak pernah kuhapus. Orang sepertiku tidak kenal kata capek. Aku berlari melawan angin, aku berlari bersama awan. Anehnya, aku tahu awan tidak akan selamanya kuat menahan berat tubuhku, tapi aku tidak takut jatuh. Aku tidak pernah jatuh. Justru dalam badai lariku lebih cepat dari keadaan lain.

Panggil aku Nike.

***

“Kamu kenapa pindah?”

Reseh. Pertanyaan yang paling kubenci. Sejauh apa pun aku berlari dari monster yang satu ini, akhirnya mereka akan bertanya juga.

“Kamu kenapa pindah?” ulangnya.

“Soalnya,” jawabku tersadar dari lamun. “Kenapa tidak?”

Mereka tersenyum tak puas, lalu permisi pergi satu  per satu. Ruang kelas mendadak sepi. Tinggal aku, lima belas meja, dan si Jangkung yang menabrakku tadi pagi. Kesunyian selalu membuat perutku mual sampai ingin muntah. Sunyi itu begitu memuakkan. Si Jangkung memecahkannya untukku.

“Pintu sekolah tidak setebal yang kamu kira.”

“Jangan pikir kamu tahu semuanya tentang aku.”

***

Tiga bulan berada di gedung tua model Belanda itu, semua orang sudah mengenalku. Termasuk satpam-satpam sampai hapal namaku saking seringnya aku telat. Beberapa anak mengajakku masuk tim lari dan klub matematika. Hah, entah dari mana mereka mendapat pikiran bahwa aku jago matematika. Suatu kali pelajaran berhitung yang membosankan itu menjadi alasanku berlari, jadi tak mungkinlah aku ikut klub matematika. Gila, barangkali!

Tapi kalau tim lari? Boleh juga…. Sebenarnya masih kupikirkan sampai detik ini. Aku pasti akan mengalahkan jawara mereka yang sekarang, siapkah mereka mempunyai pemimpin baru? Sebaiknya kuintip latihan mereka hari ini. Masuk ke tim ini bisa jadi peluangku untuk membuat Ibu tersenyum. Sekali-sekali aku juga ingin membuatnya bangga.

Bosan dengar Ibu cuma memuji-muji kakak ke semua orang setiap ada acara pernikahan atau kumpul sama keluarga. Sekali-sekali aku juga mau dengar namaku disebut. Aku harus masuk ke tim lari ini, mengalahkan jagoan mereka, dan memenangkan Lomba Lari Antar-SMA se-Jabotabek tahun ini. Jika aku bisa memenangkan pertandingan itu, aku akan berhenti berlari selamanya.

“Ah! Turun nol koma tiga detik!”

“Tidak apa-apalah, coba sekali lagi, Dre.”

“Aku tidak bisa kalah, Ki!” Si Jagoan mengeraskan suaranya.

Comment