Harga Emas Tergelincir Penguatan Dolar AS

Foto: Effendy Wongso

MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – Keperkasaan harga emas berakhir setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS), yang secara otomatis menguatkan laju dolar AS. Pelemahan ini mengakhiri reli logam mulia dalam enam hari. Sebelumnya, emas mampu mencetak level tertinggi dalam dua tahun perdagangan di tengah kekhawatiran dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Dikutip dari bisnis.com, Minggu (10/7/2016), spot emas tergelincir dan turun 0,2 persen ke 1.360,26 dolar AS per ounce. Ini berarti emas turun dari puncaknya yang sebelumnya berhasil menorehkan angka 1.374.91 dolar AS, tertinggi sejak Maret 2014.

Emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus turun lima dolar AS atau 0,4 persen ke 1.362,10 dolar AS per ounce.

Analis Mitsubishi, Jonathan Butler, mengatakan pelemahan emas akibat menguatnya dolar untuk sementara waktu. “Saya pikir emas bisa membuat keuntungan lebih lanjut ke 1.381 dolar AS, bahkan ke level psikologis di 1.400 dolar AS,” terang Butler seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/7/2016).

Sementara itu, pasar juga menunggu data non-farm payrolls AS, yang dinilai menjadi barometer kesehatan perekonomian Amerika yang akan dirilis Jumat atau Sabtu pagi Wib.

Comment