Luar Biasa, Bupati ini Angkat Pengemis jadi Saudara Asuh Anaknya

MEDIAWARTA.COM – Sebuah kebijakan yang patut dicontoh oleh semua pejabat di Indonesia. Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, saat mendapat laporan mengenai masih adanya pengemis yang berkeliaran di daerah yang dipimpinnya, mengambil  sebuah keputusan yang luar biasa.

Dikutip dari Detik, ketika itu, Petugas Satpol PP Kabupaten Purwakarta mengamankan seorang ibu, Susilawati (35), bersama dua orang putrinya Putri Ratnawati (7) dan Shifa (5) yang kedapatan mengemis di jalan.

Padahal Kabid Trantib Satpol PP Kabupaten Purwakarta, Aulia Pamungkas telah menjelaskan sebelumnya, Kabupaten Purwakarta telah bersih dengan para pengemis. Saat diinterogasi, sang ibu beralasan melakukan hal tersebut karena himpitan ekonomi pasca lebaran. Sang anak yang baru masuk sekolah, berkeinginan membeli seragam sekolah baru, sehingga meminta izin kepadanya untuk mencari uang dengan cara mengemis.

Sang ibu juga beralasan, semenjak ditinggal suaminya lima tahun lalu, ia sama sekali tidak bekerja. “Kata ibu itu, anaknya minta izin ngemis sampai Rp 200ribu, kalau sudah kekumpul tidak akan minta-minta lagi,” katanya.

Aulia pun melaporkan ketiganya ke Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, agar anak-anak tersebut diangkat menjadi saudara asuh, sesuai dengan salah satu program siswa baru di sekolah Kabupaten Purwakarta, sebagai pengganti masa orientasi siswa.

Sang Bupati ketika mendapat laporan, langsung menyuruh anak bungsunya, Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip, yang baru masuk ke SMPN 1 Kabupaten Purwakarta, untuk mengangkatnya sebagai saudara asuh.

Mulai ayeuna iyeu budak geus jadi dulur asuh De’Tira (Yudistira). Eta duit bekel sok babagi pikeun meuli baju jeung kaperluan sakola lain. (Mulai sekarang ini anak sudah menjadi saudara asuh De’Tira. Itu uang bekal silakan bagi-bagi untuk beli baju sama keperluan sekolah lainnya),” ucap Dedi.

Usai diberi pengarahan Yudistira pun langsung mengajak ibu dan dua anak yang terjaring razia tersebut untuk membeli keperluan sekolah termasuk baju yang semula menjadi alasan mengemis.

“Awas, tong nepi ibu nitah atau ngizinan budak ngemis deui. (Awas, jangan sampai ibu menyuruh atau mengizinkan anak mengemis lagi),” tegas Dedi sebelum memberi izin Yudistira membeli keperluan sekolah.

Comment