Menteri Perdagangan Lansir Kontraksi Perdagangan 2016 di Bawah 10 Persen

MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan Thomas Lembong melansir, neraca perdagangan nasional meskipun tercatat surplus, masih terpengaruh kondisi perekonomian global yang tengah melambat.

Untuk itu, pemerintah akan menempuh berbagai upaya agar ekspor maupun impor nasional tidak terkontraksi terlalu dalam, walaupun kondisi perekonomian global masih mempengaruhi situasi perdagangan internasional.

Thomas mengungkapkan hal tersebut saat usai mengikuti rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat (15/7/2016).

“Kami targetkan tahun ini kontraksinya tidak sebesar tahun lalu. Tahun lalu, ekspor maupun impor turun sekitar 14 persen hingga17 persen. Diharapkan, kontraksi perdagangan tahun ini single digit di bawah 10 persen,” ujarnya.

Thomas menambahkan, pemerintah akan mendorong ekspor nonkomoditas atau manufaktur. Ini sebagai alternatif solusi atas penurunan ekspor komoditas seperti CPO maupun batu bara, yang terpengaruh turunnya harga komoditas global.

“Kita harus waspada dan bekerja keras mendorong ekspor lain, seperti aksesori dan barang manufaktur, juga sektor jasa. Di segmen ini,  kita juga bisa mengekspor dan mengembangkan jasa domestik untuk mengurangi impor jasa,” paparnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada periode Juni 2016 mengalami surplus sebesar 900,2 juta dolar AS, meskipun nilai ekspor maupun impor lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu.

Adapun nilai ekspor Indonesia pada Juni mencapai 12,92 miliar dolar AS atau menurun 4,42 persen ketimbang Juni 2015. Kendati demikian, nilai ekspor Juni meningkat 12,18 persen dibandingkan periode Mei 2016.

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Juni mencapai 12,02 miliar dolar AS atau menurun 7,41 persen jika dibandingkan Juni 2015. Namun, nilai impor Juni naik 7,86 persen dibandingkan periode Mei 2016.

Secara absolud periode Januari-Juni 2016, neraca perdagangan Indonesia masih tercatat surplus 3,59 miliar dolar AS. Ini berasal dari nilai ekspor 69,51 miliar dolar AS dan impor 65,92 miliar dolar AS.

Nisa Nasifah/Foto: Istimewa

Comment