Ini Pendatang Baru di Dunia Jazz, Diastika Lokesworo

Foto: fotoseleb.com

MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – Indonesia mesti berbangga lantaran tidak pernah kehabisan talenta-talenta muda di dunia musik. Setelah munculnya Raisa dan Isyana Sarasvati yang kini sudah menjadi penyanyi populer, kini muncul penyanyi pendatang baru, Diastika Lokesworo.

Berbeda dibandingkan penyanyi muda kebanyakan, Dias, demikian sapaan akrab Diastika, malah memilih genre musik jazz. Dengan suara berat dan merdu, ditambah wajah rupawannya yang eksotis, ia memang bagai magnet yang memiliki pesona tersendiri ketika tampil di atas panggung.

Diastika baru saja merilis single perdananya berjudul Fire. Ia berterus terang, lagu Fire merupakan ungkapan amarahnya soal asmara. Seperti apa proses syuting video klip Fire, seperti dikutip dari gadis.co.id dan bintang.com, Senin (11/7/2016), ia membeberkan beberapa kejadian lucu saat syuting di Singapura.

“Waktu itu, saya syuting di Singapura. Setelah landing, saya langsung ke lokasi syuting. Saya kira dekat, ternyata jauh dan menanjak. Padahal, saya sudap siap dengan heels. Mau tidak mau, hiking dengan heels, deh,” cerita wanita muda kelahiran 11 April 1994 ini.

Ia menambahkan, lokasi syutingnya adalah sebuah jembatan kayu yang panjang. Videonya diambil dengan cara one take. “Makanya, sering sering sekali mengulang, karena heels saya sering tersangkut di sela-sela kayu,” urai pemilik akun Twitter @_diastika tersebut.

Dias mengaku jika dirinya tipe perfeksionis. Makanya, ia minta syuting video klipnya diulang terus jika dirasa belum sempurna. “Saya berharap, bisa dapat sesuatu yang lebih baik. Saat itu, langit mulai mendung. Setelah take ke-16 kali, langsung hujan. Akhirnya, yang dipakai adalah take yang ke-16. Mungkin karena emosi lagunya marah dan saya sudah bad mood karena kepanasan dan berkeringat. Jadi pas, deh,” gelaknya.

Terkait ketertarikannya terhadap musik jazz, ada hal yang membuat Diastika tertarik. Menurutnya, musik jazz itu bisa memotivasi dirinya. Ia juga mengaku, selalu semangat begitu mendengar lagu jazz.

“Saya senang mendengar lagu Feeling Good-nya Michael Buble. Setiap dengar lagu itu, saya langsung feeling good. Atau, lagu Smile-nya Charlie Chaplin. Liriknya saja, ‘smile though your heart is aching’. Unsur motivasi seperti itu yang bikin saya suka musik jazz,” terangnya saat diwawancara belum lama ini.

Sayangnya, banyak yang beranggapan jazz itu musik untuk orang tua. Akan tetapi, Diastika memiliki jawaban atas stigma seperti itu. “Saya ingin beri tahu, jazz tidak melulu untuk orang tua. Jazz juga bisa modern,” imbuh Dias.

Salah satu buktinya adalah video klip untuk singel perdana Dias, Fire, yang bergaya kontemporer (modern).

Sekadar diketahui, nama Diastika melejit pasca tampil di Java Jazz Festival 2016 beberapa waktu lalu. Banyak yang menyorot aksi panggungnya saat tampi di hari kedua gelaran tersebut.

Pasalnya, saat itu ia adu kemampuan dengan musisi senior Yance Manusama dan Otti Jamalus. Ini kemudian membuat Yance tertarik dan bekerja sama dengan Diastika membuat album Fire.

Di album perdana ini, Dias menyuguhkan sembilan karya apik ciptaannya, yaitu Fire, Dreamer, Jatuh, Under The Influence, Should Have Told You, LA, Man, Are You Fine?, dan Take Me Whole. Single Fire sendiri sudah lama dirilis, sementara berbarengan dengan rilis album, Dias melempar lagu Jatuh sebagai single kedua.

Yuk, tonton videonya di sini:

Comment