Ini Proses Gairah Seksual Pria dan Wanita

Foto: indiatoday.intoday.in

MEDIAWARTA.COM – Seorang pria maupun wanita yang merasakan gairah seksual akan mengalami peningkatan aliran darah, terutama pada area genital. Hal tersebut diungkapkan dr Abie Noya dari Klinik Yayasan Angsamerah, Jakarta.

Seperti dikutip dari femina.co.id, Kamis (14/7/2016), ia memaparkan gairah seksual itu jelas terlihat pada pria. “Pada pria, jelas penis akan jadi ereksi, dan wanita mengalami ereksi pada klitoris. Selain ereksi, penis akan mengeluarkan cairan semen (belum sperma), sementara pada wanita vaginanya juga bisa terlubrikasi. Lebih umumnya lagi, terjadi peningkatan detak jantung, napas, atau respiration rate-nya agak naik, peningkatan dari tekanan darah karena ada feeling of excitement, ketakutan, dan sebagainya. Itu yang paling kelihatan,” ulas Abie.

Ia menambahkan, gairah seksual bisa diciptakan. Termasuk pada wanita yang sering mengalami ketidakseimbangan hormon menjelang menstruasi, sehingga gairahnya naik turun.

“Setiap bulan, wanita mengalami fase-fase hormon estrogen meningkat. Pria dan wanita bisa distimulasi secara visual, meski dampaknya pada wanita tidak sebesar pria. Wanita bisa bergairah jika sudah merasa nyaman, misalnya ada perhatian dari pasangan yang membuatnya rileks untuk menikmati aktivitas seksual. Pada saat itulah hormon-hormonnya akan memuncak dan merasa lebih bergairah. Wanita memang lebih ke feel,” jelas Abie.

Ia juga mengungkapkan, ternyata sulit sekali mencari batasan normal gairah seksual dalam diri seseorang. Namun, jika sampai berlebihan maupun kekurangan malah kurang “bagus”.

“Kalau berlebihan akan jadi hiperseksual, kalau kekurangan justru menjadi frigid sampai aseksual. Kalau hiperseksual, mereka tidak bisa menahan gairahnya sama sekali sehingga kalau lagi ingin, harus dilakukan. Sebaliknya, aseksual merasa nyaman untuk tidak melakukan hubungan seksual dan tida ada keinginan untuk melakukannya. Jika merasa ada gangguan harus cepat mencari bantuan,” beber Abie.

Agar tercipta hubungan yang berkualitas, ia menyarankan setiap orang harus bisa memahami kebutuhan pasangannya masing-masing. “Untuk menyalurkan sex drive, berhubungan seksual sebanyak dua atau tiga kali kali seminggu sudah cukup. Yang penting kedua belah pihak tidak ada yang tersakiti,” imbaunya.

Namun, sebut Abie, yang lebih penting adalah kualitas dibandingkan kuantitas. Pasalnya, mau sesering apapun kalau kualitasnya tidakbagus bukan jaminan. Kepuasan antarindividu yang berpasangan itu menjadi yang paling utama. Tidak bisa, pria begitu bergairah langsung “main” sama istrinya.

“Ini belum tentu wanitanya sudah siap. Foreplay (pemanasan) bagi wanita itu penting karena membantu lubrikasi vagina. Jika tidak terlubrikasi dengan baik, tentu saja akan jadi pengalaman yang kurang menyenangkan. Harus ada sense of understanding,” pesan Abie.

Comment