Strategi Pembangunan Kota di Ajang WCSMF 2016 Stimulus Realisasi Kota Dunia

MEDIAWARTA.COM, SINGAPURA – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto berbicara strategi membangun kota dari sisi pemukiman, transportasi, pembiayaan infrastruktur, dan kelestarian lingkungan di World Cities Summit Mayors Forum (WCSMF) 2016 yang berlangsung di Sands Grand Ballroom O-J, Lt 5 Marina Sands Bay, 10 Bayfront Ave, Singapura, Minggu (10/7/2016)

Di hadapan 300 undangan yang berasal dari berbagai negara di dunia, Ramdhan memaparkan strategi pemerintahannya dalam mengatasi tantangan pembangunan Kota Makassar yang saat ini dihuni 1,8 juta jiwa penduduk dengan luas wilayah 175,77 kilometer persegi.

Di 2016, kebijakan pemerintahan Danny, demikian sapaan akrab Ramdhan, menempatkan isu transportasi, infrastruktur, dan penghijauan menjadi fokus perhatian dengan porsi anggaran yang lebih besar pada ketiga bidang tersebut di samping pos anggaran lainnya seperti pendidikan dan kesehatan.

“Tahun ini menjadi tahun infrastruktur, transportasi, dan penghijauan bagi Makassar. Menciptakan pemukiman yang ramah lingkungan juga menjadi perhatian pemerintah,” terang Ramdhan.

Untuk menyiasati keterbatasan lahan di daerah perkotaan dengan pemukiman yang padat penduduk, ia tetap menerapkan konsep ramah lingkungan. “Kami memanfaatkan ruang yang ada dengan membangun vertikal garden yang dikemas dalam program Lorong Garden (Longgar),” bahas Ramdhan.

Saat ini, jumlah lorong yang ada di Makassar mencapai 7.520 yang tersebar di 14 kecamatan dan 143 kelurahan. Tahun ini ditargetkan 80 persen di antaranya telah tertata. Ke depannya, Longgar yang ada akan dikembangkan menjadi lorong produktif yang menghasilkan beragam tanaman bernilai ekonomis, seperti cabai dan teraong.

Bahkan, Ramdhan berobsesi menciptakan lahan pertanian vertikal di lorong-lorong Makassar. Hal yang unik dari Longgar ini adalah keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dalam menggalang partisipasi warga.

“Zero budget. Pemerintah tidak mengalokasikan anggaran untuk Longgar, murni partisipasi warga,” bebernya.

Pertemuan yang dihadiri perdana menteri, wali kota, pelaku industri, pemimpin organisasi internasional, serta para pakar dan ahli dari berbagai negara, Ramdhan menyampaikan penataan pedestrian di kawasan pemukiman dan lingkungan bisnis juga menjadi salah satu strategi pihaknya untuk menciptakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

“Hal ini juga penting untuk menghindarkan kota dari ancaman banjir. Apalagi, Makassar adalah kota beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi,” paparnya.

Ramdhan menambahkan, sejauh ini strategi pembangunan yang diterapkan pemerintahannya diarahkan untuk kesejahteraan warga. “Masyarakat mendapatkan manfaat dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang diraih sebesar 7,2 persen hingga 7,8 persen di 2016. Ini ditandai melonjaknya indeks kebahagiaan masyarakat yang tadinya sebesar 65 persen, kini mencapai 75 persen,” ulasnya.

Pada forum yang berlangsung satu hari ini, Ramdhan juga memaparkan berbagai peluang investasi di Makassar, khususnya dalam sektor energi dan infrastruktur.

Diketahui, ada 140 wali kota sedunia yang hadir pada WCSMF 2016. Hanya empat di antaranya yang berasal dari Indonesia, di antaranya Wali Kota Makassar, Wakatobi, Denpasar, dan Banda Aceh

Novianti/Foto: Humas Pemkot Makassar

Comment